KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Jumlah penumpang kereta api di Daop 5 Purwokerto selama masa angkutan lebaran 2017 kemarin tercatat mencapai 702.578. Angka ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Kenaikannya pun cukup signifikan, yakni 15 persen.
Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko menuturkan, jumlah 702.578 orang merupakan penumpang yang diangkut dari Daop 5 menuju daop lain sebanyak 318.380 penumpang dan kedatangan dari Daop lain menuju Daop 5 Purwokerto sejumlah 384.198 penumpang.
"Jika ditotal jumlahnya 702.578 penumpang. Angka ini naik 15 persen dibanding tahun 2016 yang tercatat 609.400 penumpang," kata Ixfan dalam siaran persnya, tadi malam.
Dia menuturkan, dari data yang ada, data okupansi tertinggi arus mudik tercatat pada tanggal 24 Juni 2017 (H1-1) yaitu 23.632 penumpang, kemudian pada arus balik okupansi tertinggi tercatat pada tanggal 28 Juni 2017 (H2+2) yaitu 22.701 penumpang.
Secara rata-rata, lanjut dia, dalam sehari Daop 5 Purwokerto melayani sebanyak 31 ribuan penumpang.
Stasiun Purwokerto, tetap menjadi tujuan penumpang terbanyak dengan okupansi 222.608 penumpang. Disusul Stasiun Kutoarjo 199.184, kemudian diikuti 11 stasiun lainya dengan rata-rata kenaikan diatas 10% dari tahun 2016, termasuk stasiun di Kabupaten Kebumen mulai dari Gombong, Karanganyar hingga Kebumen.
Menurut Ixfan, adanya trend peningkatan okupansi penumpang kereta setiap tahun menunjukkan jika masyarakat makin memilih moda transportasi kereta api untuk bepergian. Faktor keamanan dan kenyamanan serta ketepatan waktu ditengarai membuat masyarakat lebih memilih kereta api dibanding moda transportasi lainnya.
"Pada lebaran kemarin kami juga menambah frekuensi perjalanan dengan menjalankan kereta api tambahan lebaran," ucap dia.
Bahkan pada lebaran tahun ini PT KAI sampai harus menjalankan KA tambahan dua tahap, yang kedua-duanya saat diumumkan penjualanya langsung terjual habis.
Khusus KA tambahan tahap kedua kereta yang dijalankan adalah kereta terbaru kelas ekonomi premium.
"Alhamdulillah semua opersional KA berjalan sesuai Rencana Operasi (RENOP), dan kami menyatakan bahwa pelayanan lebaran yang telah kami laksanakan sukses tanpa adanya zero accident," tandasnya.
Meski demikian dia mengakui adanya kelambatan karena frekuensi KA cukup tinggi khususnya di jalur antara Purwokerto-Kroya dan Kroya-Kutoarjo yang memang masih single trak (jalur tunggal). Kondisi ini membuat terjadi antrian dan harus menunggu bersilang. "Kedepan kami berharap pembangunan jalur ganda (doubel track) yang dibangun oleh Kemenhub pada lintas-lintas tunggal tersebut segera terselesaikan sehingga, operasional KA saat momen-momen penambahan perjalanan akan lebih lancar dan aman, karena sudah tidak ada lagi persilangan," bebernya. (has)
Manager Humas PT KAI (Persero) Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko menuturkan, jumlah 702.578 orang merupakan penumpang yang diangkut dari Daop 5 menuju daop lain sebanyak 318.380 penumpang dan kedatangan dari Daop lain menuju Daop 5 Purwokerto sejumlah 384.198 penumpang.
"Jika ditotal jumlahnya 702.578 penumpang. Angka ini naik 15 persen dibanding tahun 2016 yang tercatat 609.400 penumpang," kata Ixfan dalam siaran persnya, tadi malam.
Dia menuturkan, dari data yang ada, data okupansi tertinggi arus mudik tercatat pada tanggal 24 Juni 2017 (H1-1) yaitu 23.632 penumpang, kemudian pada arus balik okupansi tertinggi tercatat pada tanggal 28 Juni 2017 (H2+2) yaitu 22.701 penumpang.
Secara rata-rata, lanjut dia, dalam sehari Daop 5 Purwokerto melayani sebanyak 31 ribuan penumpang.
Stasiun Purwokerto, tetap menjadi tujuan penumpang terbanyak dengan okupansi 222.608 penumpang. Disusul Stasiun Kutoarjo 199.184, kemudian diikuti 11 stasiun lainya dengan rata-rata kenaikan diatas 10% dari tahun 2016, termasuk stasiun di Kabupaten Kebumen mulai dari Gombong, Karanganyar hingga Kebumen.
Menurut Ixfan, adanya trend peningkatan okupansi penumpang kereta setiap tahun menunjukkan jika masyarakat makin memilih moda transportasi kereta api untuk bepergian. Faktor keamanan dan kenyamanan serta ketepatan waktu ditengarai membuat masyarakat lebih memilih kereta api dibanding moda transportasi lainnya.
"Pada lebaran kemarin kami juga menambah frekuensi perjalanan dengan menjalankan kereta api tambahan lebaran," ucap dia.
Bahkan pada lebaran tahun ini PT KAI sampai harus menjalankan KA tambahan dua tahap, yang kedua-duanya saat diumumkan penjualanya langsung terjual habis.
Khusus KA tambahan tahap kedua kereta yang dijalankan adalah kereta terbaru kelas ekonomi premium.
"Alhamdulillah semua opersional KA berjalan sesuai Rencana Operasi (RENOP), dan kami menyatakan bahwa pelayanan lebaran yang telah kami laksanakan sukses tanpa adanya zero accident," tandasnya.
Meski demikian dia mengakui adanya kelambatan karena frekuensi KA cukup tinggi khususnya di jalur antara Purwokerto-Kroya dan Kroya-Kutoarjo yang memang masih single trak (jalur tunggal). Kondisi ini membuat terjadi antrian dan harus menunggu bersilang. "Kedepan kami berharap pembangunan jalur ganda (doubel track) yang dibangun oleh Kemenhub pada lintas-lintas tunggal tersebut segera terselesaikan sehingga, operasional KA saat momen-momen penambahan perjalanan akan lebih lancar dan aman, karena sudah tidak ada lagi persilangan," bebernya. (has)