• Berita Terkini

    Minggu, 09 Juli 2017

    Luar Biasa!! Pria Difabel Gombong ini Pilih Jualan Rokok daripada Ngemis

    TriNgudi Prasetyoforekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Apa yang dilakukan Darsono (50), pria difabel warga Desa Semondo Kecamatan Gombong ini sungguh luar biasa. Kendati fisiknya tak sempurna, dia pantang meminta belas kasihan orang lain.

    Untuk menghidupi dia dan ibunya, Darsono pilih jadi pedagang asongan di Pasar Wonokriyo Gombong. Darsono pun rela menggelar dagangannya di emper toko, persisnya di blok barat pasar Gombong.

    Dengan tempat dagangan kecil itu, Darsono hanya mampu menjual rokok dan minuman.


    Darsono mengaku sudah 15 tahun menekuni profesinya. Tak jarang, dia berjalan kaki dari rumahnya untuk bisa berjualan di Pasar Gombong. Penghasilannya pun tak menentu.

    "Boten menentu lah Mas. Nek agi sepi ya sepi. Paling sedinten lima bungkus (rokok). Badan ya bisa 2 selop apa 1,5 slop (Gak menentu, Mas. Kalau sedang sepi ya sepi. Paling rata-rata sehari dapat menjual lima bungkus rokok,red) ," ujar Darsono kepada Tri Ngudi Prasetyo yang sempat berbincang dengannya, Sabtu (8/7/2017).

    Darsono menderita kelumpuhan pada bagian tubuh kanan. Bahkan tangan kanannya sama sekali tak bisa digerakkan. Begitupun kaki kanannya sulit diajak bergerak. Kepada Tri Ngudi, Darsono kondisi tubuhnya itu sudah dialami sejak kecil. "Kawit bayi, Mas. Boten ngerti persise. Kulo dicritani Pamane nek tau panas terus disuntik. Terus dadi kaya niki," ujar pria yang masih melajang di usianya tersebut.


    Meski memiliki keterbatasan fisik, Darsono masih sekolah seperti anak-anak normal lainnya. Dia bahkan mengantongi ijazah SMP. Uang hasil jualan rokok dan minuman tak dinikmati sendiri, mengingat dia juga tinggal bersama ibu kandungya di rumah.

    Darsono berkeyakinan, jadi pedagang asongan jauh lebih terhormat daripada mengemis. Lagian, dia tak mau menjadi beban saudara-saudaranya yang lain. "Dulur-dulure nggih mbantu. Kulo dagang rokok sekalian ben boten nglangut teng umah," ujarnya polos..

    Darsono mengaku hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini. Kalaupun ada harapan, Darsono hanya ingin ada bantuan modal agar dagangannya tak cuma rokok dan  minuman. "Teng umah sepi. Nek teng pasar kan boten nglangut akeh sing disawang," ujar pria yang mengaku sempat mendapat bantuan modal itu.

    Cerita soal Darsono ini berasal dari Tri Ngudi Prasetyo yang sempat melihat keseharian pria warga Desa Semondo itu. Tri Ngudi lantas mendokumentasikan ceritanya dengan Darsono yang kemudian dikirim kepada redaksi Kebumen Ekspres.

    "Saya kagum dengan semangat dengan Pak Darsono. Dengan segala keterbatasan, beliau tidak putus asa. Semoga cerita tentang Pak Darsono ini bisa motivasi bagi masyarakat lainnya," ujar Tri yang sehari-hari mengajar di SMA Negeri 2 Kebumen tersebut. (cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top