JAKARTA - Paling lambat Agustus depan, progran studi (prodi) pendidikan profesi guru (PPG) sudah mulai aktif. Sebelum bisa menjadi guru, sarjana pendidikan harus lulus uji kompetensi guru (UKG) di akhir masa studi PPG. Ambang batas ideal kelulusan UKG PPG dipatok 75 poin.
Dirjen Kelembagaan Iptek-Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo mengaku, sampai sekarang masih fokus menerima usulan pembukaan prodi PPG dari kampus. "Kita belum tetapkan nilai kelulusan UKG berapa," katanya di Jakarta kemarin. Dia mengatakan nilai 66 itu sudah masuk kategori bagus atau B.
Apakah nanti nilai kelulusan UKG hanya 66 poin, Patdono belum bisa memastikannya. Dosen ITS Surabaya itu mengatakan jangan sampai peserta PPG tidak lulus semua karena nilai ambang batasnya terlalu tinggi. Dia menegaskan saat ini banyak yang mengkritik mutu pendidikan belum bagus. Diantaranya karena kualitas gurunya. Patdono berharap peserta PPG atau calon guru tidak perlu takut dengan batas nilai kelulusan.
"Selama proses PPG diikuti dengan baik dan calon gurunya memang berbakat, skor 70 atau bahkan 80 bisa diraih," jelasnya. Dia berharap peserta PPG nantinya berlomba mendapatkan nilai UKG setinggi-tingginya. Tidak sebatas mendapatkan nilai "pokoknya lulus".
Pakar pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmad Wahab mengatakan, sangat disayangkan jika ambang batas kelulusan UKG-PPG hanya di kisaran 60 poin. "Kalau sekedar pokoknya lulus, angka segitu tidak masalah. Tapi ini kan urusan kualitas pendidikan generasi penerus bangsa," urainya.
Menurut mantan rektor UNY itu, angka ideal kelulusan UKG-PPG sebaiknya minimal 75 poin. Di dalam perkuliahan nilai ini sudah kategori Baik atau B. Sukur-sukur bisa mendapatkan nilai 80 ke atas atau A. Sedangkan jika nilainya 60-an poin, itu cukup atau C.
Rochmad mengatakan peserta PPG tidak boleh takut dengan UKG. Sebab UKG itu adalah saringan apakah yang bersangkutan layak menjadi guru atau tidak. Selain itu selama studi PPG, kisi-kisi materi ujian di UKG pasti sudah disampaikan oleh para dosen.
PPG adalah pendidikan profesi khusus untuk calon guru lulusan sarjana pendidikan dan non pendidikan. Durasi studinya satu tahun atau dua semester. Sampai saat ini belum diputuskan kampus mana saja yang bakal mendapatkan izin membuka prodi PPG. Rencananya pengumuman dikeluarkan 1 Agustus. (wan)
Dirjen Kelembagaan Iptek-Dikti Kemenristekdikti Patdono Suwignjo mengaku, sampai sekarang masih fokus menerima usulan pembukaan prodi PPG dari kampus. "Kita belum tetapkan nilai kelulusan UKG berapa," katanya di Jakarta kemarin. Dia mengatakan nilai 66 itu sudah masuk kategori bagus atau B.
Apakah nanti nilai kelulusan UKG hanya 66 poin, Patdono belum bisa memastikannya. Dosen ITS Surabaya itu mengatakan jangan sampai peserta PPG tidak lulus semua karena nilai ambang batasnya terlalu tinggi. Dia menegaskan saat ini banyak yang mengkritik mutu pendidikan belum bagus. Diantaranya karena kualitas gurunya. Patdono berharap peserta PPG atau calon guru tidak perlu takut dengan batas nilai kelulusan.
"Selama proses PPG diikuti dengan baik dan calon gurunya memang berbakat, skor 70 atau bahkan 80 bisa diraih," jelasnya. Dia berharap peserta PPG nantinya berlomba mendapatkan nilai UKG setinggi-tingginya. Tidak sebatas mendapatkan nilai "pokoknya lulus".
Pakar pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmad Wahab mengatakan, sangat disayangkan jika ambang batas kelulusan UKG-PPG hanya di kisaran 60 poin. "Kalau sekedar pokoknya lulus, angka segitu tidak masalah. Tapi ini kan urusan kualitas pendidikan generasi penerus bangsa," urainya.
Menurut mantan rektor UNY itu, angka ideal kelulusan UKG-PPG sebaiknya minimal 75 poin. Di dalam perkuliahan nilai ini sudah kategori Baik atau B. Sukur-sukur bisa mendapatkan nilai 80 ke atas atau A. Sedangkan jika nilainya 60-an poin, itu cukup atau C.
Rochmad mengatakan peserta PPG tidak boleh takut dengan UKG. Sebab UKG itu adalah saringan apakah yang bersangkutan layak menjadi guru atau tidak. Selain itu selama studi PPG, kisi-kisi materi ujian di UKG pasti sudah disampaikan oleh para dosen.
PPG adalah pendidikan profesi khusus untuk calon guru lulusan sarjana pendidikan dan non pendidikan. Durasi studinya satu tahun atau dua semester. Sampai saat ini belum diputuskan kampus mana saja yang bakal mendapatkan izin membuka prodi PPG. Rencananya pengumuman dikeluarkan 1 Agustus. (wan)