Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos/fotoimam |
Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos kepada beberapa awak media, Senin (24/7) di Mapolres Kebumen. AKBP Titi Hastuti menjelaskan pasca ledakan, Polres Kebumen sempat mengamankan Eko Kurniawan untuk diminta keterangan.
Dari situ Eko mengaku jika pernah dititipi oleh Bayu. “Kalau berat pastinya belum diketahui, karena Wawan bukanlah pemiliknya. Namun Wawan mengatakan Bayu titip barang yakni satu kardus mie instan,” tuturnya.
Kapolres menjelaskan, dari pengakuan Wawan, saat menitipkan barang tersebut, Bayu juga tidak mengatakan atau menjelaskan jika itu adalah obat mercon atau petasan. Baru setelah adanya insiden ledakan, diduga bahwa barang yang dititipkan oleh Bayu adalah serbuk obat mercon. “Pada Bulan Ramadhan kemarin, Polres sempat akan menangkap Bayu terkait kasus petasan. Namun Bayu lari, selain itu Polres juga masih kurang barang bukti,” jelasnya.
Hingga kini, kasus ledakan tersebut masih dalam proses penyelidikan Polres Kebumen dan tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng . Adapun hasil dari penyelidikan itu kemungkinan baru akan diketahui satu pekan mendatang. Pada penyelidikan di TKP, tim Labfor mengambil beberapa tanah pada titik ledakan, abu atau residu, petasan rawit dan lain sebagainya. Hal itu dilaksanakan guna mengetahui bahan dan jenis ledakan. “Belum ada keterangan, untuk hasil penelitian tim Labfor Jateng biasanya satu minggu,” terangnya.
Kapolres Titi Hastuti menambahkan, adanya ledakan seperti ini dapat menjadi pengingat untuk masyarakat, betapa membahayakannya mercon. Kendati mercon telah menjadi tradisi pada setiap bulan puasa dan lebaran, namun melihat efek bahayanya sebaiknya masyarakat mengdihindarinya. “Mudah-mudahan ini menjadi peringatan bersama akan bahayanya mercon,” himbaunya.
Sementara itu beberapa warga yang rumahnya rusak akibat dari dampak ledakan berharap agar segera dilakukan perbaikan. Di pihak lain keluarga Eko Kurniawan melalui Ketua RT setempat Dwi Martini menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh warga. Pihak keluarga Eko Kurniawan berjanji akan bertanggung jawab dan segera melakukan perbaikan. (mam)