suranoahmad/ekspres |
Sebelum kirab dilakukan, terlebih dulu digelar apel grebeg nusantara di Lapangan Desa Sidomulyo, Kecamatan Petanahan. Berbagai elemen dalam apel itu. Selain prajurit Keraton Jogja, juga diikuti oleh GP Ansor, Muslimat NU, TNI, Polri, santri, Gusdurian, kelompok kesenian hingga masyarakat sekitar. Bertindak sebagai pembina apel Komandan Kodim 0709 Kebumen Letkol Kav Suep.
Usai apel sebagai bentuk kesetiaan terhadap NKRI, dilanjutkan kirab budaya dari lapangan setempat menuju ke Pondok Pesantren Asrama Pesantren Shorof Nahwu (ASPN) Miftahul Ulum Desa Banjarwinangun, Kecamatan Petanahan. Dengan mengenakan kostum adat jawa, mereka menyusuri jalan dengan berjalan kaki sejauh 2 kilometer. Pada kirab itu juga diarak gunungan buah-buahan.
Tak hanya warga setempat, acara yang baru pertama kali digelar itu juga menarik perhatian tiga warga negara asing. Mereka berasal dari Perancis dan dua orang warga negara Amerika Serikat. Ketiganya pun ikut kirab menyatu dengan masyarakat.
Ketiga bule mengaku sangat senang dengan adanya kirab merah putih ini. Bahkan mereka tak sungkan menggunakan pakaian adat jawa lengkap dengan blangkonnya.
Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Lirap, KH Yasirudin Turmuzi, menjelaskan, selain sebagai bentuk sikap cinta kepada NKRI dan uri-uri budaya.
Kirab merah putih ini juga untuk memperingati haul ke-87 pendiri pondok pesantren Miftahul Ulum Lirap. "Acara ini juga untuk mengingatkan kembali kecintaan kita terhadap tanah air dan terhadap tradisi," kata Yasirudin, kepada Kebumen Ekspres.
Tak hanya kirab, pada acara itu juga diisi dengan khataman alfian, istighosah Al Karomah bersama Abah Santri, Ny Santri, Habib Umar Yahya dan Ki Sastro Blangkon. Kemudian pada malam harinya dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit yang dibawakan oleh Abah Santri dan Ki Dalang Suryo Carito dari Mirit.(ori)