Sarijan SH MBA |
"Saya sangat setuju. Ide itu sangat bagus, tentunya dengan menggandeng beberapa kecamatan agar pertumbuhan ekonomi di Kebumen dapat berkembang. Tidak seperti saat ini dimana ada wilayah Kebumen bagian Barat yang seperti kota mati," ujar pria asal Karanganyar yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Kementerian RI itu saat dihubungi Kebumen Ekspres, Jumat malam (7/7/2017).
Sarijan mengatakan, ide pemekaran wilayah Kebumen tak bisa dilepaskan dari kondisi Kota Beriman saat ini dimana ada kesenjangan perekonomian yang mencolok diantara masing-masing wilayah.
Itu terjadi, menurut Sarijan, lantaran Bupati dan Jajaran Pemkab Kebumen saat ini kurang tanggap menangkap peluang dari pusat. "Ada banyak sekali program dari pusat seperti bantuan sapi, sarana dan prasarana pertanian," ujar dia.
Dan, menurut Sarijan, sudah banyak bantuan turun dari Kementerian, termasuk salah satunya dari Kementerian Pertanian untuk Kebumen. Namun, itu masih bisa bertambah seandainya Bupati Kebumen dan jajarannya dapat melakukan terobosan berani.
"Harus pemimpin Kebumen melakukan terobosan, misalnya mengupayakan bantuan dari luar negeri. Bukan malah seperti saat ini yang terlihat tidak ada upaya berkoordinasi dengan pemerintah pusat."
"Yang dilaporkan yang baik-baik saja. Padahal nyatanya tidak demikian. Pemimpin Kebumen sekarang ini malah memikirkan diri sendiri. Ini benar-benar memalukan," kecam pria yang juga sempat maju dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kebumen 2015 melalui jalur independen tersebut.
Seperti diberitakan, Sutiman Raharjo, mewacanakan pemisahan diri gombong dari kebumen. Namun demikian, Sutiman belum jelas secara rinci pemekaran yang dimaksud. Dia hanya menyebut, Gombong akan menjadi kotamadya yang akan dipimpin Walikota. (cah)