IMAM/EKSPRES |
“Iya saya juga sedikit pusing dengan bau tersebut. padahal sebelum meledak tidak ada bau apa-apa,” kata Sudarmi (39) warga RT 5 RW 4 Desa/Kecamatan Krakal, ditemui Kebumen Ekspres, Selasa (25/7/2017).
Sudarmi menjadi salah satu warga yang terdampak paling parah akibat kejadian ini.Garis polisi masih melingkari rumahnya yang rusak itu guna kepentingan penyelidikan. Kondisi ini tak pelak membuat Sudarmi belum bisa melakukan perbaikan rumah.
Selain rumah Sudarmi, rumah warga lain yang ikut menjadi korban akibat peristiwa itu sudah mulai dilakukan perbaikan. Biaya perbaikan tersebut ditanggung Eko Kurniawan (32), yang rumahnya menjadi penyebab peristiwa kebakaran disusul ledakan hebat itu. "Kalau beberapa rumah lainnya, sudah mulai dilakukan perbaikan, namun rumah saya belum,” tutur Sudarmi yang kemarin bersama suaminya Sudarmun.
Rumah Sudarmi mengalami kerusakan paling parah, karena berada persis di sebelah rumah Eko Kurniawan. Sudarmi berharap, pemerintah atau polisi ijin untuk memperbaiki atap rumah. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi hujan. “Di plafon banyak instalasi aliran listrik. Jika terjadi hujan dan atap belum diperbaiki, takutnya akan berbahaya. Selain itu air hujan juga dapat merusak kayu,” paparnya.
Selain belum bisa memperbaiki rumahnya, hingga kemarin, Sudarmi mengaku belum mendapat bantuan dari pihak terkait. Sudarmi baru menerima bantuan berupa sembako dan uang dari SMK Maarif 1 Kebumen. Hal itu karena anaknya juga menjadi siswa di sekolah milik Lembaga Maarif tersebut.
Belum adanya bantuan juga disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kebumen, Muhyidin. Saat dikonfirmasi via phone pihaknya menyampaikan, hingga kini belum ada bantuan untuk para korban.
Selain belum ada permintaan secara tertulis dari pihak Desa Krakal, adanya ledakan bukan merupakan sebuah bencana, melainkan kecelakaan. “Kemarin dari desa telah meminta bantuan secara lisan, untuk itu kami sarankan agar menyampaikan permohonan secara tertulis,” terangnya.
Jika telah ada permohonan secara tertulis, tinggal menunggu disposisi Bupati. Sebab adanya bantuan atau tidak semua itu juga tergantung dari adanya disposisi bupati atau tidak. “Nanti kalau bupati menyetujui tentunya akan ada bantuan, baik itu berupa tenaga maupun santunan,” ucapnya.
Seperti diberitakan, kebakaran disertai ledakan hebat terjadi di rumah kosong milik Eko Kurniawan alias Wawan (32) warga RT 5 RW 4 Desa Krakal Kecamatan Alian sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (22/7) malam. Ledakan disebabkan petasan yang berada di dalam rumah Eko dan mengakibatkan 23 rumah mengalami kerusakan baik ringan maupun berat.
Getaran dari kerasnya ledakan, juga telah membuat RT 5 RW 4 mengalami gempa. Sementara kerasnya ledakan terdengar hingga Desa Plumbon Kecamatan Karangsambung yang berjarak sekitar 4 km dari lokasi. (mam)