MUHAMMAD HADIYAN |
Ketua Panitia Gemblengan Ilmu Hikmah Pagar Nusa se Eks-Karesidenan Pekalongan, M Akhsin mengatakan, kegiatan penggemblengan tersebut diikuti oleh seribu lebih peserta. Mereka tidak hanya berasal dari Kabupaten Pekalongan saja, namun juga para anggota Pagar Nusa se-Eks Karesidenan Pekalongan.
“Peserta dari Pekalongan yang daftar ada sekitar 800 orang. Sisanya dari kabupaten/kota lain,” ungkap Akhsin.
Dikatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penguatan wawasan kebangsaan pada kaula muda, khususnya anggota Pagar Nusa. Menurutnya, hal itu dirasa penting mengingat maraknya isu radikalisme yang kian mengancam keutuhan NKRI.
“Seperti namanya, Pagar Nusa itukan artinya Pagarnya NU dan bangsa. Sehingga memiliki tanggungjawab dalam membentengi dan menjaga NKRI serta komponen NU yang lain dan masyarakat pada umumnya,” jelasnya.
Selain itu, dengan pendalaman ilmu hikmah, maka akan semakin menguatkan batin para anggota. “Anggota pagar nusa tidak hanya dituntut untuk sehat jasmani saja, namun juga rohani. Salah satunya dengan penggemblengan ilmu hikmah ini,” kata dia.
Gemblengan Ilmu Hikmah tersebut diisi oleh Ketua Dewan Khos Pagar Nusa dan Banser NU se-Indonesia, KH M Suyuthi Ghozali. “Diharapkan, dari gemblengan ini mampu menciptakan generasi muda bangsa yang tangguh, baik dari fisik maupun batin. Tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, namun juga kecerdasan emosional,” tandasnya.(yan)