DOK. PRIBADI /radarkudus |
Andang-sapaan akrabnya mengaku menyukai motor kuno. Dia merasa lebih nyaman berkendara dengan motor kuno karena klasik dan eksklusif. Tak heran saat mengembalikan formulir, dia dan komunitasnya ramai-ramai mengendarai motor kuno. ”Iya motor ini era tahun 50-an dan 60-an. Masih bagus dan keren,” ungkapnya.
Tak hanya didampingi komunitas motor, dalam acara pengembalian juga dimeriahkan dengan marching band dan penari. Mereka menarikan tarian tradisional dan modern. ”Beberapa relawan juga hadir mendampingi saya. Sedangkan keluarga saya tidak hadir karena istri bekerja dan anak sekolah,” jelasnya.
Dia menceritakan kejadian unik saat pengembalian formulir. Saat pengambilan formulir, dirinya dijadwalkan sore berubah menjadi pagi. Alasannya karena banyaknya calon yang mengembalikan formulir di hari yang sama.
Andang mengaku pengembalian formulir berbarengan dengan beberapa politisi. Salah satunya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Untuk itu, dirinya yang seharusnya dijadwalkan sehabis Ashar berubah menjadi pukul 10.00. ”Tidak masalah. Yang penting tidak ada kendala,” jelasnya.
Kendati pernah gagal dalam verifikasi, dia mengaku tidak ambil pusing. Dia hanya memikirkan agar mendapatkan rekomendasi. Dengan begitu dia mampu merealisasikan keinginannya untuk membangun Jateng setara dengan Jakarta dan Surabaya. ”Saya yakin mampu mengajak warga untuk membangun Jateng menjadi lebih baik. Saya tidak suka umbar janji. Lebih baik realistis dengan keadaan dan mencoba menyelesaikan masalah di Jateng,” paparnya.
Untuk itu dirinya berani mencalokankan diri sebagai cawagub untuk membenahi Jateng. Dia mencontohkan akan mengembangkan industri. Investasi Jateng tergolong rendah daripada Jakarta dan Surabaya. Untuk itu dirinya akan mulai dengan mengembangkan insdustri.
”Pengembangan industri ini harus dijalankan dengan baik. Yang pertama dilakukan untuk menjadikan sentra industri seperti di Jakarta dan Surabaya adalah infrstruktur yang memadai. Akses yang baik akan mempermudah pengembangan industri di Jateng,”terangnya. (mal/zen/lil)