JEPARA – Bupati Jepara Akhmad Marzuqi dan Wakil Bupati Jepara Dian Kristiandi memberikan klarifikasi bersama terkait pencalonan Akhmad Marzuqi sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Tengah. Pertemuan Marzuqi-Andi di depan media ini kali pertama sejak keduanya dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Mei lalu.
Baik Marzuqi maupun Andi, menepis isu yang beredar di masyarakat yang menyebut pencalonan Marzuqi dilakukan karena keterpaksaan dan dorongan sepihak PDI Perjuangan. Marzuqi pun menceritakan asal muasal pencalonannya.
Dia menyatakan, sebelum memutuskan pencalonan, sempat bersilaturahmi dengan ketua DPD PDI Perjuangan. Dari pertemuan itu, dia diminta untuk mengambil formulir pendaftaran dengan posisi calon wakil gubernur.
Saat pertama menerima instruksi itu, Marzuqi mengaku, kaget. Sebab, dia menilai belum sepenuhnya siap. ”Ibarat orang, saya seperti bayi yang baru lahir,” katanya.
Melihat kesungguhan pihak PDI Perjuangan, Marzuqi kemudian memantabkan diri untuk mengambil formulir. ”Saya juga diminta berkomunikasi dengan Ketua DPW PPP, tanggapannya juga sangat baik. Ketua DPW PPP menilai ini merupakan penghormatan dari PDI Perjuangan bagi kami. Terlebih PDIP selalu konsisten memberikan dukungan penuh bagi calon yang diusungnya,” terangnya.
Saat mengambil formulir, Marzuqi menjelaskan, sama sekali tidak memberitahu Andi. ”Beliau belum tahu. Makanya tidak benar jika ada isu bahwa saya mencalonkan diri karena paksaan dari Pak Andi,” urainya.
Hal serupa juga disampaikan Andi. Andi menyampaikan, PDI Perjuangan sama sekali tak ada niat untuk menjegal kepemimpinan Akhmad Marzuqi sebagai bupati Jepara.
”Saya atas nama partai juga tak pernah melakukan hal negatif. Kami hanya ingin menegaskan isu-isu paksaan pencalonan yang beredar di masyarakat itu tidak benar,” ujarnya.
Andi juga mengaku tak mengetahui saat Marzuqi mengambil formulir. ”Saya dapat info dari orang lain. Saya kemudian telepon Pak Marzuqi. Saat mengembalikan formulir saya juga dukung,” terangnya.
Selama ini, dia dan Marzuqi selalu berkoordinasi untuk kelancaran tugas pemerintahan. ”Saya juga tahu tugas pokok. Saat saya mewakili bupati kegiatan di luar, selalu saya sampaikan hasilnya. Kami tidak jalan sendiri-sendiri tetapi selalu berkoordinasi,” ungkapnya.
Mengenai hal lain yang tersebar di masyarakat, Andi mengaku, tak begitu merisaukan. ”Naik dari K2 menjadi K1 tentunya mau. Namun ini bukan semata persoalan itu. Silahkan dibuktikan pada perjalanannya nanti,” imbuhnya. (emy/zen/ris)
Baik Marzuqi maupun Andi, menepis isu yang beredar di masyarakat yang menyebut pencalonan Marzuqi dilakukan karena keterpaksaan dan dorongan sepihak PDI Perjuangan. Marzuqi pun menceritakan asal muasal pencalonannya.
Dia menyatakan, sebelum memutuskan pencalonan, sempat bersilaturahmi dengan ketua DPD PDI Perjuangan. Dari pertemuan itu, dia diminta untuk mengambil formulir pendaftaran dengan posisi calon wakil gubernur.
Saat pertama menerima instruksi itu, Marzuqi mengaku, kaget. Sebab, dia menilai belum sepenuhnya siap. ”Ibarat orang, saya seperti bayi yang baru lahir,” katanya.
Melihat kesungguhan pihak PDI Perjuangan, Marzuqi kemudian memantabkan diri untuk mengambil formulir. ”Saya juga diminta berkomunikasi dengan Ketua DPW PPP, tanggapannya juga sangat baik. Ketua DPW PPP menilai ini merupakan penghormatan dari PDI Perjuangan bagi kami. Terlebih PDIP selalu konsisten memberikan dukungan penuh bagi calon yang diusungnya,” terangnya.
Saat mengambil formulir, Marzuqi menjelaskan, sama sekali tidak memberitahu Andi. ”Beliau belum tahu. Makanya tidak benar jika ada isu bahwa saya mencalonkan diri karena paksaan dari Pak Andi,” urainya.
Hal serupa juga disampaikan Andi. Andi menyampaikan, PDI Perjuangan sama sekali tak ada niat untuk menjegal kepemimpinan Akhmad Marzuqi sebagai bupati Jepara.
”Saya atas nama partai juga tak pernah melakukan hal negatif. Kami hanya ingin menegaskan isu-isu paksaan pencalonan yang beredar di masyarakat itu tidak benar,” ujarnya.
Andi juga mengaku tak mengetahui saat Marzuqi mengambil formulir. ”Saya dapat info dari orang lain. Saya kemudian telepon Pak Marzuqi. Saat mengembalikan formulir saya juga dukung,” terangnya.
Selama ini, dia dan Marzuqi selalu berkoordinasi untuk kelancaran tugas pemerintahan. ”Saya juga tahu tugas pokok. Saat saya mewakili bupati kegiatan di luar, selalu saya sampaikan hasilnya. Kami tidak jalan sendiri-sendiri tetapi selalu berkoordinasi,” ungkapnya.
Mengenai hal lain yang tersebar di masyarakat, Andi mengaku, tak begitu merisaukan. ”Naik dari K2 menjadi K1 tentunya mau. Namun ini bukan semata persoalan itu. Silahkan dibuktikan pada perjalanannya nanti,” imbuhnya. (emy/zen/ris)