Tonjolkan Budaya Jawa dan Kesenian Tradisional di Semarang
Unik dan 'Njawani', mungkin hal itu yang bisa menggambarkan rombongan asal Kota Magelang saat menyambangi Kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan Brigjend Katamso, Semarang, Rabu (9/8). Momen pengembalian formulir bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah yang dilakukan Walikota Magelang, Sigit Widyonindito seakan menjadi pembeda, saat setidaknya empat bakal cagub dan cawagub lainnya juga mendatangi kantor partai berlambang banteng mentereng itu secara bergantian.
---------------------
WIWID ARIF, Semarang
---------------------
PUKUL 10.00 WIB ratusan orang berpakaian adat Jawa mulai memenuhi depan Kantor DPD PDIP Jateng. Ada yang mengenakan beskap, kebaya, maupun kostum 'bergada'.
Para 'bergada' berjajar membawa tombak kayu. Cucuk lampah memulai gerakan lemah gemulainya mengiringi rombongan khusus di sisi tengah untuk dilewati Walikota Magelang, Sigit Widyonindito didampingi istri Yetti Biakti Sigit Widyonindito dan keluarga, menuju Kantor DPD PDIP.
Di belakang barisan rombongan keluarga Sigit, tampak sebanyak 35 orang bergada. Sengaja dibuat 35, untuk menggambarkan jumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah. Barisan selanjutnya, ada 7 perempuan yang membawa makanan khas dari Magelang seperti getuk, jadah, wajik, jenang, dan lainnya menggambarkan pitulungan (pertolongan).
Lalu, di barisan selanjutnya, terlihat beberapa orang yang mengusung gunungan berisi hasil bumi sebagai penggambaran Gunung Tidar. Sedangkan di barisan terakhir, rombongan kesenian topeng ireng menampilkan kreasi atraktif semakin menambah gegap gempita acara yang berlangsung secara sederhana itu.
Kedatangan ratusan rombongan dari Kota Sejuta Bunga itu sebagai dukungan moral kepada Walikota Sigit Widyonindito untuk mengembalikan formulir, yang telah dilengkapi sebagai syarat pendaftaran bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Tak hanya kostum adat, seremonial ini pun menyerupai dengan upacara zaman kerajaan Jawa tedahulu. Bahasanya bahkan menggunakan bahasa Jawa Krama. Sigit kala itu digambarkan sebagai sosok 'ksatria' asal Mantyasih (Kota Magelang) yang ingin memberikan kontribusi kepada Jawa Tengah.
Selanjutnya, rombongan ini melakukan tradisi grebeg palawija. Hal ini untuk menunjukkan bahwa Jawa Tengah adalah daerah yang sangat kaya akan sumber daya alam (SDA) dan potensi yang mestinya harus terus ditingkatkan. ”Kemarin saya mengambil formulir pendaftaran. Dan sesuai ketentuan, saat ini kami menyerahkan berkas tersebut yang sudah diisi dengan selengkap-lengkapnya,” kata Sigit, saat menyerahkan berkas formulir pendaftaran.
Dalam pernyataan singkatnya, Sigit mengatakan bahwa latar belakang dirinya maju menjadi bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah di antaranya adalah pengalaman di bidang birokrasi yang sudah mencapai 39 tahun lamanya. Selama 32 tahun ia mengabdikan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 7 tahun sebagai Walikota Magelang sampai sekarang.
”Jawa Tengah kaya SDA, namun belum sepenuhnya digarap maksimal. Jika sudah ada SDA, maka sumber daya manusia (SDM) yang menjadi titik prioritas. Masyarakatnya harus diberdayakan agar lebih membanggakan lagi,” ujarnya.
Menurut Sigit, pengalamannya memimpin Kota Jasa yang hampir tidak memiliki SDA, karena hanya memiliki luas 18,12 kilometer persegi, tetapi ternyata bisa bicara banyak, dengan rentetan penghargaan tingkat nasional. Hal ini tidak lepas dari perlakuan pimpinan daerah, yang senantiasa melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat, sehingga mampu mencetak SDM tangguh.
”SDM ini bisa ditopang dari sisi pendidikan berkualitas, perekonomian yang berkembang pesat, dan peran serta masyarakat untuk selalu berpikiran melangkah ke depan,” ungkapnya.
Sebelum Sigit dan rombongan, Kantor DPD PDIP Jawa Tengah juga baru saja kedatangan Dede Indra Permana. Di rentetan rombongan itu terlihat mantan juara tinju dunia Chris John, dan ratusan orang yang membawa sepeda. Tampak pula, kendaraan roda empat dilengkapi dengan penyanyi dan pengeras suara, memberi hiburan kepada rombongan Dede untuk mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wakil gubernur.
Sedangkan di belakang Sigit Widyonindito, rombongan Bupati Pemalang, Junaedi sudah mulai mengantre. Posisinya juga sama, yakni mendaftar sebagai calon wakil gubernur. Terakhir, Bupati Kudus, Mustofa juga mengembalikan formulir bakal calon gubernur ke PDI Perjuangan Jateng.
Dengan demikian, sampai saat ini sudah ada 5 dari 21 orang yang mengambil berkas pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah dari PDIP. (*)
Unik dan 'Njawani', mungkin hal itu yang bisa menggambarkan rombongan asal Kota Magelang saat menyambangi Kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan Brigjend Katamso, Semarang, Rabu (9/8). Momen pengembalian formulir bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah yang dilakukan Walikota Magelang, Sigit Widyonindito seakan menjadi pembeda, saat setidaknya empat bakal cagub dan cawagub lainnya juga mendatangi kantor partai berlambang banteng mentereng itu secara bergantian.
---------------------
WIWID ARIF, Semarang
---------------------
PUKUL 10.00 WIB ratusan orang berpakaian adat Jawa mulai memenuhi depan Kantor DPD PDIP Jateng. Ada yang mengenakan beskap, kebaya, maupun kostum 'bergada'.
Para 'bergada' berjajar membawa tombak kayu. Cucuk lampah memulai gerakan lemah gemulainya mengiringi rombongan khusus di sisi tengah untuk dilewati Walikota Magelang, Sigit Widyonindito didampingi istri Yetti Biakti Sigit Widyonindito dan keluarga, menuju Kantor DPD PDIP.
Di belakang barisan rombongan keluarga Sigit, tampak sebanyak 35 orang bergada. Sengaja dibuat 35, untuk menggambarkan jumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah. Barisan selanjutnya, ada 7 perempuan yang membawa makanan khas dari Magelang seperti getuk, jadah, wajik, jenang, dan lainnya menggambarkan pitulungan (pertolongan).
Lalu, di barisan selanjutnya, terlihat beberapa orang yang mengusung gunungan berisi hasil bumi sebagai penggambaran Gunung Tidar. Sedangkan di barisan terakhir, rombongan kesenian topeng ireng menampilkan kreasi atraktif semakin menambah gegap gempita acara yang berlangsung secara sederhana itu.
Kedatangan ratusan rombongan dari Kota Sejuta Bunga itu sebagai dukungan moral kepada Walikota Sigit Widyonindito untuk mengembalikan formulir, yang telah dilengkapi sebagai syarat pendaftaran bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Tak hanya kostum adat, seremonial ini pun menyerupai dengan upacara zaman kerajaan Jawa tedahulu. Bahasanya bahkan menggunakan bahasa Jawa Krama. Sigit kala itu digambarkan sebagai sosok 'ksatria' asal Mantyasih (Kota Magelang) yang ingin memberikan kontribusi kepada Jawa Tengah.
Selanjutnya, rombongan ini melakukan tradisi grebeg palawija. Hal ini untuk menunjukkan bahwa Jawa Tengah adalah daerah yang sangat kaya akan sumber daya alam (SDA) dan potensi yang mestinya harus terus ditingkatkan. ”Kemarin saya mengambil formulir pendaftaran. Dan sesuai ketentuan, saat ini kami menyerahkan berkas tersebut yang sudah diisi dengan selengkap-lengkapnya,” kata Sigit, saat menyerahkan berkas formulir pendaftaran.
Dalam pernyataan singkatnya, Sigit mengatakan bahwa latar belakang dirinya maju menjadi bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah di antaranya adalah pengalaman di bidang birokrasi yang sudah mencapai 39 tahun lamanya. Selama 32 tahun ia mengabdikan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 7 tahun sebagai Walikota Magelang sampai sekarang.
”Jawa Tengah kaya SDA, namun belum sepenuhnya digarap maksimal. Jika sudah ada SDA, maka sumber daya manusia (SDM) yang menjadi titik prioritas. Masyarakatnya harus diberdayakan agar lebih membanggakan lagi,” ujarnya.
Menurut Sigit, pengalamannya memimpin Kota Jasa yang hampir tidak memiliki SDA, karena hanya memiliki luas 18,12 kilometer persegi, tetapi ternyata bisa bicara banyak, dengan rentetan penghargaan tingkat nasional. Hal ini tidak lepas dari perlakuan pimpinan daerah, yang senantiasa melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat, sehingga mampu mencetak SDM tangguh.
”SDM ini bisa ditopang dari sisi pendidikan berkualitas, perekonomian yang berkembang pesat, dan peran serta masyarakat untuk selalu berpikiran melangkah ke depan,” ungkapnya.
Sebelum Sigit dan rombongan, Kantor DPD PDIP Jawa Tengah juga baru saja kedatangan Dede Indra Permana. Di rentetan rombongan itu terlihat mantan juara tinju dunia Chris John, dan ratusan orang yang membawa sepeda. Tampak pula, kendaraan roda empat dilengkapi dengan penyanyi dan pengeras suara, memberi hiburan kepada rombongan Dede untuk mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon wakil gubernur.
Sedangkan di belakang Sigit Widyonindito, rombongan Bupati Pemalang, Junaedi sudah mulai mengantre. Posisinya juga sama, yakni mendaftar sebagai calon wakil gubernur. Terakhir, Bupati Kudus, Mustofa juga mengembalikan formulir bakal calon gubernur ke PDI Perjuangan Jateng.
Dengan demikian, sampai saat ini sudah ada 5 dari 21 orang yang mengambil berkas pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah dari PDIP. (*)