Prama Riza |
Dua dalang yang masih duduk 1 SMP dan SD tersebut dijadwalkan tampil sebagai pembuka pentas Ki Bayu yang juga anak dari dalan legendaris Ki Anom Suroto itu.
Kepala Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan, Sobirin Kamis (10/8/2017) menyampaikan, gelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Wahyu Katentreman atau Semar Boyong tersebut merupakan buah kerja sama dengan Kampus Unindra PGRI Jakarta dalam hal ini Rektor kampus tersebut, Prof Dr H Sumaryoto. Kades pun mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Unindra khususnya Profesor Sumaryoto yang memang asli kelahiran Buayan itu.
"Sudah lama wilayah kami tidak nanggap wayang. Kami mewakili warga Karangbolong berterimakasih kepada Profesor Sumaryoto," ujarnya. Selain wayang kulit, kata Kades, sejumlah kegiatan telah dilakukan meliputi lomba-lomba dan gelaran upacara yang akan dilaksanakan pada 17 Agustus.
Rafi Ramadan |
Prama Riza (12) dan Rafi Ramadan (10) sendiri adalah cucu dari Profesor Sumaryoto. Sebelumnya, Professor Sumaryoto menyampaikan, kedua cucunya tersebut memang telah menyukai dunia pewayangan. Dan kebetulan, kedua cucunya tersebut mengidolakan Ki Bayu. "Kalau bukan Ki Bayu yang ndalang, cucu saya itu gak mau nonton," kata Sumaryoto.
Sumaryoto memang dikenal sebagai akademisi yang sangat mencintai budaya khususnya wayang kulit. Nyaris sepanjang tahun, Sumaryoto nanggap wayang di berbagai tempat baik di Jakarta maupun Kebumen, atas permintaan warga. Semua itu dilakukan Sumaryoto, sebagai bentuk pengabdian masyarakat dan membangun paseduluran. "Saya sering trenyuh melihat masyarakat antusias menyaksikan wayang," ujar Profesor yang juga sudah menyumbangkan seperangkat gamelan untuk UPT Buayan itu. (mam/cah)