radarsragen |
Suasana rumah Sri Pujiastutik kemarin tampak ramai. Bukan karena sedang menggelar hajatan, tapi sang pemilik rumah menghadap Yang Maha Kuasa. Jenazah Tutik di dalam keranda berada di ruang tengah ditunggui keluarga dan tetangga dekat dengan raut muka sedih. Beberapa pelayat tampak hilir mudik ke rumah bercat krem tersebut.
Ketua RT 01/RW 12 Kampung Sumengko, Kelurahan Sragen Tengah Suyitno mengatakan, prosesi pemakaman Tutik dilakukan sekitar pukul 15.30 di Makam Manding Kelurahan Sragen Kulon.
”Jenazah tiba dari rumah sakit sekitar pukul 14.00. Sebelumnya disemayamkan dulu di rumah duka baru dimakamkan,” ungkapnya.
Suyitno menjelaskan, Tutik meninggalkan dua anak. Putra keduanya yang masih berusia 3 tahun akan diasuh sang nenek Ny Sutikno. Ayah Tutik sendiri sudah lama meninggal. ”Mungkin diasuh oleh mbahnya di sini,” ujarnya.
Tutik merupakan warga asli kampung tersebut. Selama ini dia dikenal cukup baik dan ramah kepada masyarakat. Selain itu juga aktif dalam kegiatan kampung. Sedangkan Suaminya Agus Supriyo berasal dari Kecamatan Sambirejo.
Sementara kerabat dari Tutik, Wiwit masih enggan untuk memberikan penjelasan pada awak media terkait hak asuh anak Tutik. ”Anaknya nanti dulu, ini masih mengurus pemakaman,” ujarnya.
Sebelumya, dokter RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen sudah berusaha maksimal menyelamatkan nyawa Tutik yang mengalami luka parah pada bagian muka karena dianiaya menggunakan linggis oleh suaminya Jumat (28/7) lalu. Karena kondisinya semakin parah akhirnya dia dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo pada Selasa lalu (1/8).
Dia menyampaikan, sebelum meninggal, Tutik masih sempat dirawat di ruang ICU. Janazah baru diberangkatkan ke rumah duka sekitar pukul 12.30. Kemungkinan sampai di rumah duka sekitar pukul 02.00.
Jenazah sendiri sudah berhasil sampai rumah duka sekitar pukul 14.00. Kondisi jenazah sudah dimandikan dan dikafani oleh pihak rumah sakit. Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah kemudian diamakamkan di pemakaman umum kampung terdekat. Sebagian besar karyawan RSUD dr Soehadi Prijonegoro dan Satpol PP Sragen ikut dalam upacara pemberangkatan menuju liang lahat. (*)