INTAN M SABRINA/RADAR KUDUS |
Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kudus. Saat kejadian pemilik rumah sedang beristirahat berada di dalam rumah. Namun tiba-tiba mendengar suara ledakan keras dari dalam rumahnya.
“Sontak saya langsung lari keluar rumah. Karena tak lama dari suara ledakan itu saya melihat api menyala, dan langsung cepat membesar membakar rumah saya,” jelas Kamiludin.
Ia pun langsung teriak meminta bantuan tetangganya. Dengan seketika warga langsung berbondong-bondong membantu memadamkan api menggunakan alat seadanya. Namun karena api sangat besar dan angin kencang. Api cepat meludeskan seluruh isi rumah limasan yang berukuran 12 meter persegi dan terbuat dari kayu jati itu.
Bahkan armada pemadam kebakaran (damkar) Grobogan setiba di lokasi kejadian, juga tak cukup memadamkan api yang cukup besar itu. Sesampainya disana petugas pemadam dibantu warga masih butuh waktu lebih dari satu jam untuk melakukan upaya pemadaman sekaligus mencegah menjalarnya api ke rumah lain yang berdekatan.
Namun, usaha tersebut tak membuahkan hasil. Lantaran perabotan yang berada di dalam rumah mudah terbakar. Sehingga api mudah membakar rumah beserta isinya tersebut.
“Saat itu juga di dekat rumahnya kan ada hajatan. Sehingga banyak warga yang langsung datang membantu memadamkan api. Meski sudah banyak yang membantu, masih tidak cukup memadamkan api yang cukup besar itu,” ungkap tetangga korban yang juga kali pertama melihat kebakaran itu, Asih, 36.
Meski meludeskan satu rumah, namun tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam musibah tersebut. “Seluruh isi rumah tidak ada yang tersisa. Namun kerugian material yang ditaksir sekiranya Rp 60 juta. Untuk penyebab kebakaran kemungkinan diduga karena korsleting listrik. Namun masih dalam penyelidikan,” imbuh Kapolsek Grobogan AKP Sucipto. (int)