ULIN NUHA/ RADAR KUDUS |
Meski pelantikannya tunggal, namun ratusan pejabat dan elemen masyarakat terlihat memadati lokasi acara. Tepat pukul 10.00 kedatangan Ganjar Pranowo didampingi istrinya Atiqoh Ganjar disambut sejumlah pejabat yang hadir. Kedatangan gubernur juga dibarengi Wakil Gubernur Heru Sidjatmoko, Kapolda Jateng Irjen Pol Tjondro Kirono, serta forkopinda provinsi lainnya.
Gubernur Ganjar yang tampil dengan setelan jas gelap itu mengawali pelantikan dengan pertanyaan kesediaan kepada pasangan kepala daerah tersebut. ”Sebelum mengambil sumpah, saya akan menyampaikan pertanyaan. Apakah saudara berdua bersedia menjadi Bupati dan Wakil Bupati Pati 2017-2022. Karena sumpah ini mengandung tanggung jawab terhadap bangsa dan negara RI dan disaksikan Tuhan YME,” ucap Ganjar. “Bersedia,” jawab Haryanto-Saiful Arifin kompak.
Orang nomor satu di Jateng ini pun mengambil sumpah jabatan kepada keduanya. Haryanto-Saiful Arifin juga menerima penyematan tanda pangkat jabatan bupati dan wakil bupati Pati. Keabsahan jabatan tersebut secara resmi dengan surat keputusan Kemendagri yang ditandatangani Tjahjo Kumolo.
Kesempatan tersebut sekaligus dilakukan proses pelantikan tim penggerak PKK. Istri Bupati Haryanto Musus Indarnani Haryanto yang mengenakan kebaya merah hati dilantik istri Gubernur Jateng Atiqoh Ganjar Pranowo.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Ganjar mengucapkan selamat kepada Haryanto-Arifin. Ia juga berterima kasih kepada wakil bupati periode lalu, Budiyono. Ganjar mengamanatkan agar kepala daerah yang baru ini berkomitmen untuk pembangunan infrastruktur.
”Jangan khawatir. Bila tidak ada duitnya bisa ngutang dengan meminjam Bank Jateng. Ini sudah dilakukan Kabupaten Grobogan, Temangung, dan Sragen. Pati memiliki potensi luar biasa. Dengan kondisi infrastruktur yang baik dapat menjadi pemicu ekonomi,” katanya.
Menurutnya, meminjam uang untuk pembangunan infrastruktur adalah inovasi baru. Terlebih Presiden Jokowi saat ini meminta kepala daerah menggenjot bidang tersebut. ”Pak Presiden memprioritaskan infrastruktur. Untuk itu, harus diperhatikan dengan baik,” tegasnya.
Dengan meminjam uang, bupati bisa menyelesaikan pekerjaan infrastruktur yang seharusnya lima tahun menjadi satu tahun. Hal itu akan berdampak baik bagi warga. Sebab, mempercepat adanya pertumbuhan ekonomi dan lainnya.
Ganjar juga mengamanatkan agar persoalan narkoba, radikalisme dan pornografi menjadi perhatian bersama. Sejurus dengan itu, reformasi birokrasi dapat digelindingkan dengan keterbukaan pemerintahan ke publik. ”Misalnya kami, di era keterbukaan memiliki media sosial yang digunakan warga untuk wadul ke pemerintah. Mudah-mudahan Pati makin maju, barokah dan sejahtera,” tambahnya.
Ganjar juga menyoroti kemiskinan di Jateng. Pihaknya mengajak bupati untuk “mengeroyok” kemiskinan supaya bisa teratasi bersama. (him/lil)