PURWOREJO- Gula kristal organik produksi Koperasi Wanita (Kopwan) Srikandi Purworejo merambah pasar internaional. Australia dan Sri Lanka menjadi tujuan pasar ekspor. Dua kontainer diberangkatkan secara simbolik oleh Kepala Dinkop UKM Provinsi Jateng Dra Ema Rachmawati MHum dan Kepala Dinkump Purworejo Dra Suhartini MM. Hadir pula H Kelik Sumrahadi S Sos MM selaku Pembina Kopwan Srikandi.
"Kami mengirimkan dua kontainer dimana masing-masing kontainer memuat sekitar 10 ton gula semut ke Sydney Australia dan Kolombo Sri Lanka," kata Sri Susilowati.
Dijelaskan Susilowati, awal kiprah Srikandi mengolah gula semut dikarenakan banyaknya potensi lokal Purworejo, utamanya kelapa yang keluar daerah. Dari hasil pengolahan petani dari gula cetak menjadi gula semut telah meningkatkan hasil penjualan petani. “Sebenarnya gula Purworejo sudah diekspor ke luar negeri, sayangnya melalui Kulonprogo. Maka dari itu, kami berusaha agar hasil lokal kita ya bisa kita yang mengekspor, bukan dari luar," terangnya.
Susilowati menjelaskan bahwa pengirima ke luar negeri sebenarnya bukan kali ini dilakukan. Sebelumnya telah melakukan 7 kali ke beberapa negara yang lain. Hanya karena permintaan dari Menteri Perdaganganlah, kegiatan pelepasan denganmengundang beberapa pihak itu dilakukan.
"Ini sebenarnya bukan ekspor perdana. Sebelumnya kami sudah ekspor enam kontainer masing-masing 17 ton. Alhamdulilah hari ini kontainer yang terakhir pembayarannya sudah masuk. Satu kontainer senilai 35.700 dolar.
Dikatakan, Saat ini pihaknya melibatkan sedikitnya 2.750 petani petani desa di wilayah Kabupaten Purworejo dan Wonosobo. Di tambah 120 petani dari Kabupaten Kebumen, dengan kapasitas 225 ton per bulan. Sehingga nanti jika produksi bertambah 150 ton, margin penambahan nilai yang diterima dari petani sampai dengankoperasi juga akan bertambah banyak.
"Kalau bisa 150 ton saja, margin dari gula cetak sampai ke gula Kristal selisihnya cukupbesar. Sebulan itu bisa lebih dari 1 milyar penambahan nilai yang diterima mulai dari petani sampai dengan koperasi.Yang terpenting, tambah Susilowati, para petani bisa merasakan manfaat atas keberadaan Kopwan Srikandi. Karena keberadaan Kopwan Srikandi Purworejo memang lebih banyak melakukan pemberdayaan masyarakat di perdesaan.“Moto kami adalah agen pemberdayaan masyarakat. Jadi koperasi ini tidak semata-mata sebagai tempat usaha, tetapi banyak memberikan pelatihan bagi pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Ditengah membanjirnya koperasi yang bergerak dalam kegiatan simpan pinjam, koperasi yang digawangi kaum wanita ini lebih memilih sektor riil dan produksinya mampu menembus pasar luar negeri. Atas capaian yang dilakukan, Sri Susilowati selaku pengelola koperasi belum lama ini mendapat penghargaan dari Presiden Jokowi dan diserahkan langsung di Jakarta. Bahkan dalam waktu dekat, Kopwan Srikandi akan menerima penghargaan tingkat Asean. Karena mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Dra Ema Rachmawati MHum mengaku bangga adanya koperasi yang mau bergerak di sektor riil dan berhasil. Koperasi sejenis di Jawa Tengah tidak banyak dan Kopwan Srikandi menjadi salah satunya. Dia berharap, Kopwan Srikandi bisa semakin besar dan menjadi koperasi yang diakui keberadaannya.
“Kesejahteraan anggota adalah hal yang paling penting ketika mendirikan sebuah koperasi. Jangan abaikan itu. Dan terapkan prinsip-prinsip koperasi secara benar. Karenabanyak koperasi yang telah meninggalkan prinsip-prinsip koperasi. Jangan sampai koperasi kehilangan jati dirinya,” ujar Ema.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DINKUKMP) Dra Suhartini MM mengatakan, keberadaan Koperasi Wanita Srikandi bagaikan oase di tengah termarginalisasinya gerakan koperasi di tanah air oleh kekuatan kapitalisme. Selain bergerak di berbagai bidang usaha seperti gula kelapa kristal dan VCO yang sudah merambah pasar ekspor, Kopwan Srikandi juga memiliki banyak prestasi.Beberapa prestasi yang sudah diraih Koperasi Wanita Srikandi, diantaranya ditunjuk Kementerian Koperasi dan UKM untuk menjadi pilot project koperasi dalam program internasional dengan Korea Selatan. VCO produksi Kopwan Srikandi juga telah masuk dalam gerai perusahaan multinasional Lotte Mart.
"Mudah-mudahan dengan kerja keras dan semangat yang tinggi dari para pengurusnya,maka ekspor perdana gula kelapa kristal organik ini akan terus berlanjut dan meningkat di masa-masa mendatang,” kata Suhartini. (ndi)
"Kami mengirimkan dua kontainer dimana masing-masing kontainer memuat sekitar 10 ton gula semut ke Sydney Australia dan Kolombo Sri Lanka," kata Sri Susilowati.
Dijelaskan Susilowati, awal kiprah Srikandi mengolah gula semut dikarenakan banyaknya potensi lokal Purworejo, utamanya kelapa yang keluar daerah. Dari hasil pengolahan petani dari gula cetak menjadi gula semut telah meningkatkan hasil penjualan petani. “Sebenarnya gula Purworejo sudah diekspor ke luar negeri, sayangnya melalui Kulonprogo. Maka dari itu, kami berusaha agar hasil lokal kita ya bisa kita yang mengekspor, bukan dari luar," terangnya.
Susilowati menjelaskan bahwa pengirima ke luar negeri sebenarnya bukan kali ini dilakukan. Sebelumnya telah melakukan 7 kali ke beberapa negara yang lain. Hanya karena permintaan dari Menteri Perdaganganlah, kegiatan pelepasan denganmengundang beberapa pihak itu dilakukan.
"Ini sebenarnya bukan ekspor perdana. Sebelumnya kami sudah ekspor enam kontainer masing-masing 17 ton. Alhamdulilah hari ini kontainer yang terakhir pembayarannya sudah masuk. Satu kontainer senilai 35.700 dolar.
Dikatakan, Saat ini pihaknya melibatkan sedikitnya 2.750 petani petani desa di wilayah Kabupaten Purworejo dan Wonosobo. Di tambah 120 petani dari Kabupaten Kebumen, dengan kapasitas 225 ton per bulan. Sehingga nanti jika produksi bertambah 150 ton, margin penambahan nilai yang diterima dari petani sampai dengankoperasi juga akan bertambah banyak.
"Kalau bisa 150 ton saja, margin dari gula cetak sampai ke gula Kristal selisihnya cukupbesar. Sebulan itu bisa lebih dari 1 milyar penambahan nilai yang diterima mulai dari petani sampai dengan koperasi.Yang terpenting, tambah Susilowati, para petani bisa merasakan manfaat atas keberadaan Kopwan Srikandi. Karena keberadaan Kopwan Srikandi Purworejo memang lebih banyak melakukan pemberdayaan masyarakat di perdesaan.“Moto kami adalah agen pemberdayaan masyarakat. Jadi koperasi ini tidak semata-mata sebagai tempat usaha, tetapi banyak memberikan pelatihan bagi pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Ditengah membanjirnya koperasi yang bergerak dalam kegiatan simpan pinjam, koperasi yang digawangi kaum wanita ini lebih memilih sektor riil dan produksinya mampu menembus pasar luar negeri. Atas capaian yang dilakukan, Sri Susilowati selaku pengelola koperasi belum lama ini mendapat penghargaan dari Presiden Jokowi dan diserahkan langsung di Jakarta. Bahkan dalam waktu dekat, Kopwan Srikandi akan menerima penghargaan tingkat Asean. Karena mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan pemberdayaan masyarakat.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Dra Ema Rachmawati MHum mengaku bangga adanya koperasi yang mau bergerak di sektor riil dan berhasil. Koperasi sejenis di Jawa Tengah tidak banyak dan Kopwan Srikandi menjadi salah satunya. Dia berharap, Kopwan Srikandi bisa semakin besar dan menjadi koperasi yang diakui keberadaannya.
“Kesejahteraan anggota adalah hal yang paling penting ketika mendirikan sebuah koperasi. Jangan abaikan itu. Dan terapkan prinsip-prinsip koperasi secara benar. Karenabanyak koperasi yang telah meninggalkan prinsip-prinsip koperasi. Jangan sampai koperasi kehilangan jati dirinya,” ujar Ema.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DINKUKMP) Dra Suhartini MM mengatakan, keberadaan Koperasi Wanita Srikandi bagaikan oase di tengah termarginalisasinya gerakan koperasi di tanah air oleh kekuatan kapitalisme. Selain bergerak di berbagai bidang usaha seperti gula kelapa kristal dan VCO yang sudah merambah pasar ekspor, Kopwan Srikandi juga memiliki banyak prestasi.Beberapa prestasi yang sudah diraih Koperasi Wanita Srikandi, diantaranya ditunjuk Kementerian Koperasi dan UKM untuk menjadi pilot project koperasi dalam program internasional dengan Korea Selatan. VCO produksi Kopwan Srikandi juga telah masuk dalam gerai perusahaan multinasional Lotte Mart.
"Mudah-mudahan dengan kerja keras dan semangat yang tinggi dari para pengurusnya,maka ekspor perdana gula kelapa kristal organik ini akan terus berlanjut dan meningkat di masa-masa mendatang,” kata Suhartini. (ndi)