setyo wuwuh/temanggung ekspres |
Budi Marwoto (54) warga Dusun Kenalan Desa/Kecamatan Kranggan menuturkan, saat dirinya hendak mencari batu disungai tersebut, dirinya melihat benda lancit yang mirip dengan ujung mortir.
Dari kecurigaanya ini,, kemudian dirinya melaporkan temuan tersebut ke perangkat desa setempat. Kemudian temuan ini langsung dilaporkan ke Mapolsek Kranggan.
“Sore, saat itu sepulang dari narik angkot, terus mencari batu di sungai. Saat akan mengambil batu saya melihat ada benda yang ujungnya lancip, saya kira itu ujung dari mortir,” terangnya kemarin.
Tidak hanya Budi Marwoto, warga lainnya Waliyadi (45) warga lainnya juga melihat langsung benda tersebut, saat itu benda yang mirip dengan ujung mortir terjepit diantara dua buah batu tepanya berada di bawah jembatan rel kereta api.
“Saya takut, kemudian kami berdua langsung melaporkan kepada perangkat desa,” katanya.
Menurutnya, temuan mortir ini bukan kali pertamanya dilokasi tersebut, sebelumnya sekitar satu tahun lalu warga juga menemukan adanya mortir. Lokasi penemuan juga tidak jauh dari lokasi temuan mortir saat ini.
“Yang saya ingat sudah dua kali ini ditemukan mortir, tapi kemungkinan lebih dari dua kali,” katanya.
Sementara itu Kapolres Temanggung AKBP Maesa Soegriwo mengatakan, mortir yang ditemukan di sungai Progo tersebut mempunyai ukuran panjang sekitar 24 sentimeter dan berdiameter delapan sentimeter dan diameter ujung sekitar empat sentimeter tersebut diduga
merupakan peninggalan zaman perang melawan penjajah, karena lokasi di Jembatan Kali Progo Kranggan tersebut di kala itu dijadikan kawasan peperangan.
Hal itu juga katanya, dikuatkan dengan penemuan proyektil meriam yang juga pernah ditemukan sekitar lokasi tersebut sekitar satu tahun lalu.
“Sekitar satu tahun lalu, warga sekitar sini juga menemukan proyektil meriam yang juga
peninggalan zaman perang, mortir juga pernah ditemukan dilokasi yang sama,” terangnya.
Ia menambahkan, temuan ini langsung dilaporkan ke Polda Jawa Tengah, tim Gegana dari Polda Jawa Tengah yang bertugas mengevakuasi dan langsung akan meledakan mortir yang di temukan di lokasi bersejarah di Temanggung ini.
“Tim Gegana langsung datang dan mortir tua ini sudah langsung diledakan di Desa Guntur Kecamatan Temanggung pada Selasa (22/8),” tandasnya.(Set