ILUSTRASI |
Beruntung, dua nelayan masing-masing Darman alias Gareng dan Karman lolos dari maut akibat kejadian tersebut. Mereka berhasil diselamatkan Tim SAR Lawet Perkasa, dan Satpol Air Kebumen dan Lanal Logending. "Tidak ada korban dalam kejadian ini. Kedua nelayan berhasil diselamatkan dan alat tangkap ikan masih bisa dipakai, hanya memang mesin perahu hilang," kata Ketua SAR Lawet Perkasa, Bejo Priyono dihubungi Kebumenekspres.com, Selasa pagi.
Bejo mengatakan, kecelakaan ini terjadi lantaran faktor gelombang tinggi yang terjadi sejak tadi malam. Ketinggian gelombang antara 4-8 meter tersebut membuat sebagian besar nelayan tak bisa melaut meski saat ini sedang musim ikan layur. "Kalaupun ada yang melaut hanya 5 persen. Dengan adanya tinggi gelombang itu, kami menghimbau agar para nelayan tak melaut terlebih dahulu menunggu gelombang reda," ujarnya.
Baca juga:
(Perahu Karam dan Terlilit Jaring, Dua Nelayan Tewas di Pantai Logending)
Sebelum kejadian pagi tadi, kecelakaan nelayan juga terjadi sebelumnya. Bahkan, kejadian terakhir hanya berjarak kurang dari tiga pekan, persisnya pada 28 Juli 2017). Saat itu, akibat dihempas ombak, perahu nelayan tenggelam dan menimbulkan dua korban warga Desa/Kecamatan Ayah. Dan lagi-lagi, lokasinya berada di pintu masuk sekitar PPI. (cah)