senno for ekspres |
Dengan hasil ini, Futsal Putri berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk kontingen Indonesia di ajang olahraga tingkat ASEAN tersebut. Kepastian meraih medali perunggu setelah pada pertandingan lain, Thailand mengalahkan Malaysia dilaga terakhir dengan skor 12-0. Alhasil, Timnas berada diperingkat ketiga dibawah Thailand yang meraih medali emas, dan Vietnam yang meraih medali perak.
Sebenarnya Timnas masih berpeluang meraih medali emas jika menang atas Vietnam dan meraih medali perunggu jika imbang lawan Vietnam. Sayangnya, Timnas harus mengakui keunggulan Vietnam dan meski sama-sama memiliki poin 7, tapi Timnas kalah head to head dari Vietnam.
Meski demikian, peraihan medali perunggu ini sudah menjadi sejarah bagi Timnas Futsal Putri Indonesia yang di tiga SEA Games sebelumnya selalu gagal mempersembahkan medali.
Sepanjang sejarah keikutseran Timnas Futsal Putri di SEA Games 2007, 2011, dan 2013, Timnas Futsal Putri selalu gagal menyumbangan medali, dan baru di SEA Games 2017 ini Timnas Futsal Putri akhirnya meraih medali perunggu sekaligus medali pertama Timnas Futsal Putri bagi Indonesia diajang SEA Games.
Manajer Timnas Futsal Putri Indonesia asal Kebumen, HM Tursino Senno dihubungi kemarin mengaku bisa menerima hasil tersebut. Mengingat, pasukan Andre Picessa Utama sudah berjuang maksimal di lapangan dan pertandingan relatif berjalan seimbang.
Namun demikian, Senno mengaku kecewa dengan keputusan pengadil pertandingan antara Indonesia dan Vietnam. Banyak sekali keputusan wasit yang dinilainya kontroversial. Bahkan gol pertama Vietnam tak lepas dari keputusan kontroversial wasit yang menganggap pemain Indonesia melakukan pelanggaran terhadap pemain Vietnam.
"Harusnya wasit memberikan pelanggaran untuk Indonesia karena pemain mereka menginjak kaki dari Maulina (kapten Timnas). Gol kedua juga tidak kalah kontroversi karena bola sudah melewati garis. Semua pemain tidak mengejar tapi wasit melanjutkan pertandingan. Sejumlah pelanggaran handball pemain Vietnam juga dibiarkan meski jelas-jelas terjadi di depan wasit," keluh Senno.
Tertinggal 0-2, Indonesia sebenarnya sempat bangkit dan berhasil mencetak gol melalui kaki Novita. Untuk mengejar skor, pelatih akhirnya menerapkan powerplay. "Tapi memang kurang beruntung beberapa peluang mengenai mistar dan miss (tidak mengarah ke gawang)," kata Senno.
Belum lagi soal aturan penentuan peringkat dan aturan head to head yang tidak dijelaskan dari awal. Namun secara keseluruhan, Senno mengaku bangga dengan perjuangan para pemainnya sekaligus meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, termasuk Kebumen karena gagal mempersembahkan medali emas. "Mohon maaf target emas yang kita impikan terlepas. Namun kami tetap bangga karena medali perunggu ini menjadi sejarah baru untuk Timnas Futsal Puteri. Saya harap dengan menjadi juara 3 di Sea Games, cabang Futsal puteri bisa lebih berkembang dan maju serta pemerintah mulai serius menangani ini," ujar Senno.(cah)