![]() |
fotosaefur/ekspres |
Pantauan Kebumen Ekspres, sejumlah warga terlihat menunggu datangnya gerhana bulan di kawasan alun-alun Kebumen. Hingga pukul 23.00 WIB, bulan masih terlihat jelas karena cuaca cukup cerah. Namun selang beberapa saat kemudian, mendung menggelantung menutup wajah Sang Bulan.
"Ini nongkrong sambil lihat gerhana. Tapi memang sejauh ini belum terlihat karena cuaca mendung," kata Muatagfirun (17), warga Desa Arjowinangun, Kecamatan Buluspesantren yang datang bersama teman-temannya untuk menyaksikan gerhana bulan.
Sementara itu, warga lain telah bersiap untuk melakukan Shalat Gerhana. Seperti yang terlihat di Pondok Pesantren Alhikmah Asyafiiah yang berada di Jl A Yani, Dukuh Kampungbaru RT 8 RW 01 Kelurahan/Kecamatan Kebumen.
Imam sekaligus Pengasuh Pondok Alhikmah Asyafiiah , Gus Nurfauzan mengatakan, shalat gerhana memang disunatkan terkait fenomena gerhana. Shalat itu dilakukan setelah proses gerhana berlangsung.
"Shalat yang disunahkan, ada 2 rokaat. Dua kali ruku, 2 kali bacaan Al Fatikhah, dua kali bacaan suratan 2 kali i'tidal. Selain shalat, umat Muslim juga disunahkan untuk banyak membaca Istigfar dan bersedekah saat terjadi gerhana baik gerhana matahari atau bulan," kata Fauzan bersama para santrinya.
Sebelumnya, pengamat astronomi dan anggota BHRD Kebumen, Marufin Sudibyo menjelaskan, gerhana bulan yang terjadi nanti merupakan Gerhana Bulan Seperempat dan akan dapat dilihat dari seluruh Indonesia.
Gerhana ini adalah gerhana Bulan kedua dan sekaligus gerhana Bulan terakhir dalam musim gerhana 2017 ini.
"Musim gerhana 2017 terdiri dari 2 gerhana Matahari dan 2 gerhana Bulan. Kedua gerhana Matahari itu takkan dapat disaksikan dari Indonesia, sebaliknya 2 gerhana bulannya bisa dilihat dari negeri ini. Kita masih harus menunggu hingga 2019 TU kelak bila ingin menyaksikan Gerhana Matahari," katanya.
Adapun Gerhana Bulan Seperempat malam ini, jelasnya akan dimulai pada pukul 22.50 WIB. Namun secara kasatmata gerhana baru akan bisa dilihat mulai pukul 00.23 WIB. Adapun puncak gerhana bakal terjadi pada Selasa dini hari (8/8/2017)pukul 01.20 WIB. (saefur/cah)
"Shalat yang disunahkan, ada 2 rokaat. Dua kali ruku, 2 kali bacaan Al Fatikhah, dua kali bacaan suratan 2 kali i'tidal. Selain shalat, umat Muslim juga disunahkan untuk banyak membaca Istigfar dan bersedekah saat terjadi gerhana baik gerhana matahari atau bulan," kata Fauzan bersama para santrinya.
Sebelumnya, pengamat astronomi dan anggota BHRD Kebumen, Marufin Sudibyo menjelaskan, gerhana bulan yang terjadi nanti merupakan Gerhana Bulan Seperempat dan akan dapat dilihat dari seluruh Indonesia.
Gerhana ini adalah gerhana Bulan kedua dan sekaligus gerhana Bulan terakhir dalam musim gerhana 2017 ini.
"Musim gerhana 2017 terdiri dari 2 gerhana Matahari dan 2 gerhana Bulan. Kedua gerhana Matahari itu takkan dapat disaksikan dari Indonesia, sebaliknya 2 gerhana bulannya bisa dilihat dari negeri ini. Kita masih harus menunggu hingga 2019 TU kelak bila ingin menyaksikan Gerhana Matahari," katanya.
Adapun Gerhana Bulan Seperempat malam ini, jelasnya akan dimulai pada pukul 22.50 WIB. Namun secara kasatmata gerhana baru akan bisa dilihat mulai pukul 00.23 WIB. Adapun puncak gerhana bakal terjadi pada Selasa dini hari (8/8/2017)pukul 01.20 WIB. (saefur/cah)
Berita Terbaru :
- Kantor hingga Pasar di Kebumen Diinstruksikan Putar Lagu Indonesia Raya
- Utusan Presiden Zita Anjani Kunjungi Sagara Kebumen
- Prof. Sumitro Kembali Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
- Kapolsek Kutowinangun Dapat Kenaikan Pangkat Pengabdian
- SMK Mutiara Kebumen Lepas 44 Siswa
- 709 Calon Alumni SMK Maarif 1 Kebumen Dibekali Ilmu Wirausaha
- PABPDSI Kebumen Siap Kawal Musdes Khusus Pembentukan Koperasi Merah Putih