fotosaefur/ekspres |
Menurutnya, peristiwa serupa pernah terjadi 7 tahun silam bahkan lebih besar daripada yang terjadi pada kejadian kali ini.
"Dulu pernah terjadi, semburan lumpur ketika warga membuat sumur bor untuk kebutuhan air masjid. Ketika tengah mengebor dengan kedalaman 9 meter, terjadi semburan lumpur berbau belerang."
"Lokasinya persis di sebelah utara dari yang ada saat ini. Gas itu pun mengeluarkan nyala api saat di dekatnya ada warga menyalakan korek api. Itu berlangsung hingga 24 jam,"ujarnya.
Catatan koran ini, kejadian serupa sempat terjadi di Kebumen. Dan bukan kebetulan berada di jalur Prembun, Buluspesantren dan Kecamatan Adimulyo. Fenomena alam ini dikenal sebagai munculnya gas alam dari dalam tanah yang berasal dari minyak bumi yang tersimpan dalam perut bumi. Adanya penggalian memicu gas tersebut muncul ke permukaan.
Seperti diberitakan, semburan gas disertai lumpur menghebohkan warga Desa Kabekelan Kecamatan Prembun, Kamis pagi tadi (24/8/2017). Kejadian berawal saat pihak rekanan PT KAI, PT YPR, tengah menggali tanah dalam rangka pengambilan sampel untuk proyek rel ganda PT KAI.
Tak hanya di satu titik, semburan terjadi di tiga titik lainnya dengan semburan sempat mencapai ketinggian satu meter.
Sementara itu, semburan gas di Desa Kabekelan Prembun awalnya sempat membuat warga takut karena teringat kejadian mengerikan lumpur lapindo Jawa Timur. Namun setelah semburan gas mengecil, warga malah menjadikan kawasan tersebut sebagai wisata dadakan. Mereka terlihat berswafoto ria di sekitar lokasi. (saefur/cah)