Kapolres Wonogiri AKBP Mohammad Tora melalui Kapolsek Jatiroto Iptu Bambang Suripto mengatakan, mayat perempuan tersebut diketahui kali pertama oleh Sutar, 40, dan Tarno, 30, warga Dusun Mesu, Desa Boto, Kecamatan Jatiroto. Semula keduanya sedang mencari rumput untuk makan ternak, Senin (21/8) sekitar pukul 07.30.
“Mereka mencium bau busuk setelah dicari melihat telapak tangan di parit. Karena tidak berani keduanya kembali ke desa memanggil warga lain yang bernama Larmin untuk memastikan apa yang barusan dia lihat,” kata Bambang, kemarin.
Benar saja, ketiganya memastikan bahwa ada sosok mayat yang tinggal tulang belulang. Atas temuan itu, kemudian dia melaporkan temuan ini ke aparat desa setempat lalu diteruskan ke Polsek Jatiroto. “Kita lalu berkoordinasi dengan Forkompincam, dan Polres Wonogiri,” katanya.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP M. Kariri yang memimpin olah TKP mengatakan bahwa mayat diperkirakan sudah 40 hari karena bau busuk sudah tercium sejak Lebaran. Mayat tersebut sudah dalam keadaan membusuk dan kulit mengering serta daging kepala sudah tidak ada sehingga tinggal tengkorak.
“Mayat tanpa identitas, karena orang gila. Sering berkeliaran di dusun setempat. Terakhir kelihatan bulan puasa kemarin minta nasi kepada salah satu warga,” kata Kariri.
Dugaan bahwa mayat tersebut adalah mayat orang gila yang sering berkeliaran di desa setempat diperkuat dengan ditemukannya payung warna merah. Payung tersebut sering digunakan orang gila tersebut. “Ditemukan tidak jauh dari lokasi mayat. Dugaan sementara meninggal dunia karena kelaparan,” katanya. (kwl/bun)
