FARUQ HIDAYAT/RADAR KUDUSn |
Demi bertemu Presiden RI,Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan di Jakarta, M. Ade Lukman Hakim K. rela berjalan kaki dari Surabaya ke Jakarta. Dia melakukan longmarch karena ingin menyampaikan 19 keluhan terkait BPJS Kesehatan.
--------------------------
FARUQ HIDAYAT, Kudus
---------------------------
SETIBANYA di RM Kembang Kopi, Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, lelaki bernama lengkap Muhammad Ade Lukman Hakim Khumaeny ini langsung melepas barang bawaannya. Di antaranya, tas, topi dan kacamata.
Dia pun langsung duduk dan meluruskan kedua kakinya. Setelah itu mengambil air minum yang disediakan untuknya. Wajahnya agak berkeringat. Maklum dia baru saja berjalan kaki. Tidak hanya di Kudus sendiri, tapi sejak dari Surabaya.
Lelaki yang akrab disapa Ade Kenzo ini sudah berjalan kaki sejak Selasa (19/9) lalu dari Surabaya. Tujuannya ke Jakarta. Dia sengaja longmarch untuk bisa bertemu Presiden RI Jokowi.”Longmarch saya lakukan sendiri. Namun setiap tiba di daerah yang saya lalui selalu ada warga dan ormas yang menyambut dan mengantarkan saya hingga sampai di perbatasan. Seperti yang dilakukan rekan-rekan Lindu Aji ini, saya disambut dan disediakan tempat istirahat,” katanya kemarin.
Pria kelahiran Tegal, 10 September 1980 ini mengaku, sampai di Kudus pukul 11.30. Sebelum beristirahat di perbatasan Kudus – Demak, dia beristirahat dulu di Balai Desa Tenggeles, Mejobo, dan Kantor DPRD Kudus.
Dia mengatakan, longmarch dilakukannya karena dia pernah bernazar, jika pelayanan BPSJ masih jelek dia akan melakukan longmarch dari Surabaya hingga ke Jakarta. Dimulai dari Tugu Pahlawan Surabaya. Padahal, rumahnya di Bekasi. Tepatnya di Perumahan Mega Regensi, Bekasi. ”Kenapa longmarch saya mulai dari Surabaya? Karena merupakan Kota Pahlawan, sehingga menjadi semangat tersendiri bagi saya,” ucap lelaki yang saat ini menjabat Direktur Advokasi dan Koordinator Relawan Nasional Jamkeswatch KSPI.
Dari Surabaya, dia memperkirakan tiba di Jakarta dalam waktu estimasi 36 hari. Selama perjalanan, dia mengaku sempat dihentikan kepolisian di Kabupaten Tegal dan Pati. Namun setelah melakukan koordinasi dia kemudian diperbolehkan melanjutkan perjalanan. Dia mengaku, ingin bertemu Presiden RI untuk menyampaikan keluhannya terhadap pelayanan BPJS Kesehatan.
”Saya ingin bertemu dengan Bapak Jokowi, untuk berbicara dari hati ke hati terkait permasalahan pelayanan BPJS yang banyak terjadi di lapangan. Banyak pasien yang tidak mendapatkan haknya. Ketika masyarakat sakit obat harus bayar. BPJS kurang interaktif kepada masyarakat hingga keterlambatan komunikasi,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga ingin menyampaikan 19 permasalahan terkait pelayanan BPJS. Di antaranya, masih ada batasan quota rawat inap pasien BPJS dan perbedaan antarkamar rawat inap BPJS dan pasien umum. Masalah kepesertaan pendaftaran, masih banyak masyarakat yang bingung terkait peraturan yang baru seperti nomor rekening bank hak aktifasi 114 hari. Ada juga masih banyaknya calo kesehatan dan lain sebagainya.
Dia mengaku, longmarch yang dilakukannya bukan kali pertama. Sebelumnya dia sudah pernah melakukan dua kali longmarch. Yakni dari Bandung-Jakarta tahun 2014 dan Cikarang-Jakarta tahun 2015 agar pelayanan BPJS bisa baik. ”Ini merupakan wujud protes saya terhadap pemerintah agar pelayanan bisa maksimal. Semoga saya bisa bertemu dengan Pak Jokowi,” harapnya.
Perjuangan yang dilakukannya juga memperoleh dukungan dari DPC Lindu Aji Kudus. Sekretaris DPC Lindu Aji Kudus Blegooh Alun Sedayu mengatakan, longmarch yang dilakukan Ade Kenzo merupakan tindakan yang mulia. Sebab, pihaknya juga masih menjumpai keluhan te
rkait pelayanan BPJS yang dinilai belum maksimal.
”Saya apresiasi sekali yang dilakukan Bang Kenzo. Rela longmarch dari Surabaya ke Jakarta untuk melindungi hak rakyat kecil. Kami tadi menyambut beliau saat tiba di Kudus. Kemudian ini kami juga menyediakan fasilitas istirahat agar dia kuat saat melanjutkan perjalanan. Kami juga mengantarkannya hingga perbatasan Kudus-Demak,” ungkapnya. (*/lil)