fuadhasyim/ekspres |
KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Berseragam cokelat, menegakkan hukum serta mengayomi masyarakat masih menjadi impian ideal banyak muda-mudi di Indonesia, termasuk di Kebumen. Namun, jadi anggota Polri bukan perkara mudah. Sebab dibutuhkan kesiapan fisik dan pengetahuan mumpuni untuk mengikuti berbagai tahapan seleksi yang sangat ketat.
Kabar baiknya, Pemkab Kebumen bakal membantu memfasilitasi muda-mudi Kebumen yang ingin menjadi siswa sekolah kepolisian. Baik Akademi Kepolisian (Akpol) maupun bintara.
Tapi jangan buru-buru berpikiran negatif dulu. Fasilitas yang dimaksud bukan 'kartu sakti', melainkan program Pembinaan dan Latihan (Binlat) calon polisi
"Diprioritaskan bukan berarti bisa langsung masuk menjadi anggota Polri, tapi diberikan pembinaan dan pelatihan sebagai persiapan mengikuti seleksi tahun depan.
Sehingga diharapkan bisa menjaring calon-calon anggota Polri yang berprestasi, unggul dan kompetitif," beber Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Kebumen dengan Polda Jawa Tengah terkait pelaksanaan Binlat Calon Peserta penerimaan anggota Polri Tahun Anggaran 2018, Jumat (29/9/2017) di kantor UPPD/Samsat Kebumen.
Penandatangan MoU dilakukan langsung oleh Kapolda Irjen Condro mewakili Polda Jateng dan Bupati Kebumen HM Yahya Fuad. Hadir dalam acara tersebut sejumlah perwira utama Polda Jateng, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, Ketua DPRD Cipto Waluyo serta anggota Forkompimda Kebumen.
Kapolda menuturkan, minat menjadi anggota polisi tiap tahun terus meningkat. Namun, banyak peserta seleksi yang tidak tahu harus latihan apa agar lolos menjadi anggota polisi.
Nah melalui binlat ini, calon siswa sekolah kepolisian diberi pelatihan dan materi seleksi sehingga diharapkan memiliki bekal memadai untuk mengikuti seluruh tahapan seleksi. Peserta binlat juga akan digratiskan mengikuti seleksi kesehatan yang memakan biaya tak sedikit.
Meski demikian Kapolda menegaskan jika peserta binlat tidak otomatis lolos menjadi anggota polisi.
“Saya tegaskan bukan jaminan setelah ikut Binlat pasti lulus. Tetapi pengalaman saya, kebanyakan yang lulus itu sudah latihan persiapan dulu,” kata Kapolda.
Ditambahkan Kapolda, proses rekruitmen yang dilakukan Polri selalu mengedepankan transparansi, akuntabel serta bebas KKN. Proses seleksi juga diawasi oleh pengawas eksternal.
Bahkan hasil seleksi setiap tahapan langsung dibuka dan diketahui calon peserta. Misalnya hasil seleksi kesehatan, fisik, akademik dan psikotest. Artinya Polri benar-benar transparan dan tidak ada yang ditutup-tutupi.
Bupati Kebumen Yahya Fuad menyambut positif dan sangat mendukung adanya program Bilnat tersebut. Menurutnya lewat pembinaan ini diharapkan semakin banyak muda-mudi Kebumen yang diterima menjadi anggota polisi.
"Apalagi nantinya jika sudah selesai pendidikan bisa ditempatkan di daerah asal, yakni Kebumen," ucap bupati.
Dijelaskan bupati, untuk binlat kali ini hanya dialokasikan untuk 50 orang. Sebab ABPD Perubahan 2017 sudah disahkan. Namun untuk APBD 2018, diharapkan anggaran binlat bisa untuk dialokasikan bagi 100 peserta. (has)