ZAINAL ABIDIN/RADAR KUDUS |
Sebagai pihak inisiator pertemuan itu Polres Jepara dan Forum Komunikasi Umat Bergama. Dalam pertemuan itu hadir perwakilan instansi pemerintah.
Kali pertama datang dari pengurus PCNU Jepara. Yaitu Rais Syuriyah PCNU Jepara KH Ubaidillah Noor Umar (Mbah Ubaid), Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara KH. Hayatun Nufus Abdullah Hadziq, Wakil Ketua PCNU Jepara Hisyam Zamroni, dan Sekretaris Luluk. Setengah jam kemudian hadir PDM Jepara. Terdiri dari KH Sadzli, KH Asep Sutisna, Sholeh Sudarsono, dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Jepara Gardana Puja Kesuma. Sementara Ketua PDM Jepara Fakhrurrozi tidak bisa datang karena masih di Makkah, menunaikan ibadah haji.
Ketika memasuki ruangan, mereka spontan bersalaman. Mereka duduk berdampingan di ruang tamu Polres Jepara. Pertemuan itu dilanjutkan di ruang pertemuan mapolres. Kapolres Jepara mengawali penyampaian sambutan.
”Munculnya berita di medsos tentang penarikan daurah di Karimunjawa ini simpang siur. Karena itu kami ingin mempertemuan pengurus besar dua ormas. NU dan Muhammadiyah,” jelas Kapolres Jepara AKBP Yudianto Adhi Nugroho.
Kapolres mengungkapkan, jalinan NU dan Muhammadiyah di Jepara sudah baik. Keduanya saling menjaga kondusivitas. ”Saya berharap jalinan bagus ini tetap berlanjut. Bak pepatah, jangan sampai di Jepara ini ada ranting patah ataupun kaca pecah,” harapnya.
Mbah Ubaid dalam sambutannya mengungkapkan, jalinan PDM dan NU Jepara sudah sangat baik. Peristiwa ini diharapkan NU dan Muhammadiyah semakin erat. Bukan sebaliknya. ”Kejadian ini ujian. Mari bersama ujian ini untuk memperkuat hubungan NU dan Muhammadiyah. Bahkan NU dan Muhammadiyah bisa saling bantu,” ucapnya.
Anggota PDM Muhammadiyah Jepara Asep Sutisna mengungkapkan tetap mengedepankan prinsip maslahah. ”Ketika terjadi ada kesalahpahaman antara penyelenggara daurah dan masyarakat Karimunjawa, Muhammadiyah kemudian ambil cara introspeksi diri. Tujuannya, menyelamatkan proses teman-teman daurah tahfid agar hafalannya lebih baik serta tentram lahir batinnya. Jadi pemindahan dari Karimunjawa ke Tawangmangu, Karangayar, itu inisiatif kami,” paparnya.
Ia mengakui tidak ada pengusiran sebagaimana diberitakan beberapa media online. ”Kami sepakat dengan NU empat poin. Tujuannya menjaga stabilitas bangsa,” tandasnya. (zen/lil)