 |
| Pertemuan Sungai Kedungbener dan Lukulo di Desa Maduretno, Kec Buluspesantreen/fotowargaforekspres |
Saat itu, buaya terlihat oleh warga yang sedang memancing. Menurut Kusmadi (38), buaya tersebut terlihat sekitar 30 detik sebelum akhirnya menghilang dengan meninggalkan suara deburan air. "Byurr, buayanya sempat muncul tak lama kemudian kembali menyelam," kata pria warga Desa Maduretno Kecamatan Buluspesantren tersebut, Selasa (26/9/2017).
Adapun lokasi penampakan buaya, kata dia, persisnya di Sungai Kedungbener masuk wilayah RT 01 RW 03 Desa Maduretno, Kecamatan Buluspesantren. Lokasi ini berjarak hanya sekitar 200 meter arah timur pertemuan kali Kedungbener dengan Sungai Lukulo.
Warga menduga, buaya ini selama ini berkeliaran di sepanjang Kali Kedungbener yang saat ini sedang musim udang, kepiting dan ikan. Banyak warga di sepanjang Kali Kedungbener menangkap ikan dengan pancing dan jaring. "Buayanya mungkin mencari makan di Kali Kedungbener," ujar Kusmadi.
Adanya penampakan buaya di Kali Kedungbener memperkuat keyakinan warga buaya lebih dari satu. Mengingat sebelumnya, buaya berkeliaran di Sungai Lukulo persisnya di Desa Rantewringin Kecamatan Buluspesantren. "Kami berharap, pemerintah serius menangani buaya ini. Karena ternyata buayanya masih ada dan berkeliaran
sampai sekarang," imbuh Daryanto (27), warga Desa Maduretno.
Keberadaan buaya di Sungai Lukulo dan Kali Kedungbener ini ada sejak 4 bulan terakhir. Sebelumnya, BKSDA Jawa Tengah sudah berjanji akan melakukan penanganan. Namun hingga saat ini, tak kunjung terlihat aksi nyata di lapangan. Sejauh ini, buaya belum sampai mengganggu warga. Namun demikian, kekhawatiran tetap ada, mengingat buaya merupakan binatang buas dan sementara ini hidup dan berkeliaran di aliran sungai yang berada tak jauh dari pemukiman penduduk.(cah)
