Mohammad Yahya Fuad |
"Alhamdulillah, hari ini Pilkades berjalan dengan sangat bersih. Ternyata tradisi wuwuran yang sudah mendarah daging bisa kita bersihkan dengan kerja keras dan ikhlas dari semua pihak. Kami persembahkan Pilkades bersih dari Kebumen untuk Indonesia," kata Bupati yang kemarin (6/9/2017) bersama jajaran Forkompimda melakukan tinjauan langsung ke desa-desa yang menggelar Pilkades.
Ikut mendampingi bupati, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, Dandim 0709 Letkol Kav Suep, Kabag Pemerintahan Asen Nurdiana, Kabag Humas Sukamto, beserta sejumlah pejabat lainnya.
Bupati mengakui, bukan perkara mudah mewujudkan Pilkades bersih. Bupati mengungkapkan banyak diprotes warga dengan larangan wuwuran itu. Hal itu lantaran banyak warga yang tidak bekerja gara-gara Pilkades, tetapi tidak mendapat ganti uang lelah yang biasa diterima setiap ada Pilkades. "Jadi banyak yang protes begitu," ucapnya.
Pihaknya berharap dengan tidak adanya praktek wuwuran, kepala desa yang terpilih nantinya akan benar-benar fokus bekerja melayani masyarakat sehingga tidak lagi berpikir mencari cara untuk mengembalikan modalnya. Ini penting, mengingat desa saat ini digelontor Dana Desa (DD) yang nilainya sangat besar. "Saya berharap, Pilkades tanpa wuwur di Kebumen ini bisa menginspirasi seluruh pihak, bahkan seluruh masyarakat Indonesia," kata Yahya Fuad.
Sebanyak 49 desa di 22 kecamatan se Kabupaten Kebumen, menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak, Rabu (6/9). Jumlah calon yang ikut dalam Pilkades tersebut 157 orang, yang tersebar di 40 desa. .(ori/cah)