SRI PUTJIWATI/RADAR KUDUS |
Berdasarkan informasi, dalam sepekan terakhir, temperamen pelaku naik. Ia sering marah-marah tak jelas. Bahkan pada Selasa (27/9) malam ia marah besar karena ditegur oleh orangtuanya karena berisik beraktifitas pada malam hari. Tak terima ditegur, pelaku tersinggung dan membacok orangtuanya pagi harinya.
Ayah pelaku, Suwito, 54, mengalami luka di kepala dan ibunya Karmini, 51, mengalami luka tangan bagian kiri. Berutung, saat pelaku membacok orangtuanya, ada beberapa tetangga yang mengamankan pelaku. Sejak mengalami pembacokan oleh pelaku kemarin pagi, keduanya langsung dilarikan ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan.
Setelah mendapatkan perawatan, kedua orangtua pelaku diamankan di rumah salah satu saudaranya di desa setempat. Supaya mereka aman dan mendapatkan perawatan. Sementara itu, pelaku kini masih ditahan di mapolsek dan akan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Semarang setelah berkas administrasinya selesai.
Kapolres Pati AKBP Maulana Hamdan melalui Kapolsek Wedarijaksa AKP R. Sulistyaningrum mengatakan, pelaku pernah menderita gangguan jiwa dan sudah tiga kali dibawa ke RSJ Semarang. Tapi belum sembuh total. Dari penuturan beberapa warga, pelaku menderita gangguan jiwa selama empat tahun ini karena depresi.
Sebelumnya, pelaku memanah orang lewat di depannya menggunakan busur panah pada malam hari. Sehingga mengakibatkan korban luka parah dan dibawa ke rumah sakit di Semarang. Setelah itu, pelaku kembali dibawa ke RSJ Semarang. Karena dinilai sudah sembuh, kembali dibawa pulang.
“Setelah membuat busur panah, kini terobsesi membuat golok sendiri. Pelaku berimajinasi seperti rainbow dan membuat golok untuk membunuh monster dinosaurus. Golok itu melekat di sarung dan kakinya. Sehari-hari, pelaku terkadang seperti orang pada umumnya. Bahkan harus diberikan jatah rokok 2 bungkus,” ungkapnya. (put)