fuadhasyim/ekspres |
"Kalau kita bijak menggunakannya (medsos-red), tentu akan menjadi berkah. Sebaliknya, jika salah bisa berujung musibah," tandas anggota DPR RI M Romahurmuziy saat memberikan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa baru Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen, Kamis (14/9).
Romi, sapaan akrabnya, menuturkan, banyak kesuksesan yang terlahir berkat peran teknologi informasi. Seperti Nadiem Makarim, pendiri bisnis transportasi online Gojek yang nilai perusahaannya kini ditaksir mencapai Rp 17 triliun. Demikian pula Reza Nurhalim, produsen keripik singkong ekstra pedas Maicih. Dengan cara berpikir out of the box, yakni memilih jualan lewat medsos dibanding membuka toko, omzet Maicih kini mencapai Rp 7 miliar per bulan.
Disisi lain, media sosial juga rawan digunakan untuk hal-hal negatif seperti hate speech, black campaign, bullying, radikalisme online, pornografi, cyber crime.
Bahkan belakangan, berita berisi fitnah dan kecaman yang mendiskreditkan kelompok tertentu, hingga penggiringan opini yang memecah belah juga kian marak bahkan sering menjadi viral. Apalagi kalau berita tersebut dibumbui isu SARA dan politik.
"Hampir tiap detik kita diserbu dengan berita-berita hoax di media sosial oleh kelompok radikal dan tidak bertanggung jawab. Ini harus benar-benar diwaspadai, jangan sampai kita terjebak dan termakan begitu saja provokasi maupun berita yang belum tentu kebenarannya," tegas cicit pahlawan nasional pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Chasbullah ini.
Karena itulah Romi meminta mahasiswa tidak terkotak-kotak dalam pemahaman yang ekslusif.
"Beda agama dan keyakinan maupun suku dan budaya, adalah anugerah keragaman bangsa yang wajib dipertahankan, bukan dipertentangkan," ujar politisi yang juga Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Pada kesempatan itu, Romi menegaskan jika mahasiswa memiliki peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejarah membuktikan, berbagai pergerakan mahasiswa telah membawa perubahan besar di Indonesia. Seperti gerakan reformasi tahun 1998 yang membawa era baru dalam tatanan berkehidupan di Indonesia.
Terkait hal itu, Romi meminta mahasiswa IAINU Kebumen harus selalu bisa menjadi lokomotif perubahan, termasuk dalam hal pembangunan nasional.
“Mahasiswa adalah generasi intelektual yang memiliki potensi dan peran strategis untuk membangun bangsa Indonesia," tandas Romi.
Selain memberikan kuliah umum di IAINU Kebumen, Gus Romi juga mengisi pengajian di MA Maarif Sadang Kebumen. Pada kesempatan itu, Gus Romi membagi-bagikan hadiah doorprize kepada warga nahdliyin dan siswa sekolah yang hadir dalam acara tersebut.
Rektor IAINU Kebumen, Dr Imam Satibi MPdI menuturkan, studium general dan masa orientasi bagi mahasiswa baru sangat penting untuk memberikan pemahaman awal tentang Islam yang kaffah. Menurutnya, kebiasaan akademik seperti dalam tradisi literasi baik membaca, berdiskusi dan menulis harus dibudayakan.
"Kita sengaja mengundang Gus Romi karena beliau pemikiran yang moderat dan modern dan itu memiliki kesamaan misi dengan IAINU Kebumen," ucap dia. (has)