fuadhasyim/ekspres |
Menurut Gus Romi, sapaan akrabnya, isu SARA diviralkan di media sosial untuk menggangu kedamaian dan kebinekaan NKRI. Hal itu disampaikan Gus Romi kepada ribuan jamaah yang mengikuti shalat Idul Adha di alun-alun Kebumenh, Jumat (1/9/2017). Pada shalat Ied yang dihadiri bupati Kebumen HM Yahya Fuad, Gus Romi memang didapuk untuk memberikan khutbah.
"Hoaks sering dimanfaatkan kelompok radikal dan kelompok tidak bertanggung jawab untuk memprovokasi yang merusak kedamaian dan kebhinekaan NKRI," tandas putra pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) KH Tolchah Mansoer ini.
Menurut anggota DPR RI yang juga cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Chasbullah, hal ini tentu tidak bisa dibiarkan. Karena akan menjadi ancaman nyata bagi dinamika ekonomi dan politik yang dapat menimbulkan guncangan besar. Sehingga sehingga menciptakan rasa tidak aman pada masyarakat luas, serta mengganggu iklim investasi.
Romi menjelaskan berita hoaks harus ditangkal dengan tabayyun atau klarifikasi, menghidupkan nalar, memvalidasi secara masuk akal sehat dalam konteks ajaran Islam dari setiap informasi yang diterima. "Kemudian hanya percaya kepada media atau akun yang jelas sumbernya serta ilmu dan manfaatnya. Jangan sampai terjadi tsunami informasi yang bisa merusak tatanan kehidupan bermasyarakat," ucap dia.
Dalam kunjungannya ke Kebumen, gus Romi juga menghadiri pelatihan dasar bagi kader PPP serta buka puasa bersama tokoh agama dan masyarakat Kebumen. Gus Romi juga menyerahkan hewan kurban kepada Masjid Agung Kebumen. Pembagian kurban juga dilakukan Romi di kantor PBNU Jakarta dan PP Muhammadiyah Jogjakarta. (has)