KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Ulangan final musim lalu tersaji pada babak final four (semifinal) Divisi Utama Kebumen Futsal League (KFL) 2017 saat juara bertahan, WMFA Smanda bertemu IM, di Lapangan Lembu sakti, Kebumen, Sabtu (16/9/2017). (kick off pukul 20.00 WIB).
Catatan menarik mengiringi pertemuan kedua tim. Bentrok ini tak hanya sekedar pertemuan dua tim favorit juara. Faktor emosional juga menambah bumbu persaingan, mengingat keduanya pernah bertemu pada musim lalu. Di musim lalu, IM Kebumen harus mengubur ambisinya menjadi juara perdana KFL 2016 yang akhirnya diraih WMFA.
Motivasi balas dendam inilah yang harus diwaspadai WMFA bila tak ingin gelarnya melayang.
Sejauh ini, WMFA tampil lebih meyakinkan. Kombinasi pemain kawakan dan pemain muda terbukti masih efektif.
Mereka sukses menyapu bersih tiga pertandingan di babak penyisihan dan melaju ke semifinal sebagai juara Grup B (poin 9 dari 3 kali pertandingan). Sementara, IM Kebumen justru "tersandung" di partai terakhir Grup A, sehingga hanya lolos sebagai runner up (poin 9 dari 4 kali pertandingan).
Jelang pertandingan, pelatih IM Kebumen, Cahyo Mardianto mengatakan, anak asuhnya sudah melupakan kekalahan dari STIEP PB Kebumen pada babak penyisihan grup lalu. Menurutnya, hal itu tak lepas dari absennya sejumlah pemain pilar. Alhasil, mereka menurunkan pemain-pemain muda.
"Tidak ada istilah favorit di semifinal, tergantung kesiapan masing-masing tim. Kami optimis bisa masuk final. Asalkan anak-anak fit 100 persen, kami yakin bisa juara minimal masuk final," tegas Cahyo.
Di lain kubu, Pelatih WMFA Kebumen, Teguh Mugiana mengamini persaingan KFL 2017 ini ketat, sehingga tak ada jaminan bagi tim favorit sekalipun untuk juara. Praktis, kini semua tinggal tergantung di lapangan.
Apalagi, kabar kurang menguntungkan datang dari WMFA. Mereka dipastikan tak bisa turun dengan formasi terbaik karena kehilangan sejumlah pemain pilarnya.
Akhmad Khoeron alias Ewo dipanggil tim Jawa Tengah (Jateng) sementara, sang Kapten, Lukman Arif mempersiapkan pernikahan."Apapun kami harus meraih hasil terbaik di kompetisi ini dan mempertahankan gelar juara," kata Teguh.
Manajer WMFA Kebumen, Novi Wahyuningsih mengatakan, KFL 2017 tak sekedar mencari juara. Sekaligus sebagai ajang pencarian bibit-bibit unggul di cabang futsal.
"Saya melihat anak-anak Kebumen punya potensi luar biasa di cabang futsal. KFL adalah sebuah wadah untuk menggali bibit-bibit itu. Dari sinilah nantinya akan lahir atlet-atlet futsal yang dapat membawa Kebumen di tingkat nasional bahkan internasional," kata pemilik yayasan Aober Cakrawala sekaligus Founder dan CEO Callind Indonesia tersebut.
Pemenang partai ini nantinya akan bertemu di babak final dengan pemenang partai semifinal lainnya yang mempertemukan KJFC Kebumen versus Satria Lorenz Alian.
Ketua panitia pelaksana Tri Ngudi Prasetyo mengatakan, partai final akan berlangsung Minggu (17/9/2017). Sebelumnya, juga digelar final untuk Divisi 1 dan Woman Kebumen Futsal League 2017. "(*/cah)
Catatan menarik mengiringi pertemuan kedua tim. Bentrok ini tak hanya sekedar pertemuan dua tim favorit juara. Faktor emosional juga menambah bumbu persaingan, mengingat keduanya pernah bertemu pada musim lalu. Di musim lalu, IM Kebumen harus mengubur ambisinya menjadi juara perdana KFL 2016 yang akhirnya diraih WMFA.
Motivasi balas dendam inilah yang harus diwaspadai WMFA bila tak ingin gelarnya melayang.
Sejauh ini, WMFA tampil lebih meyakinkan. Kombinasi pemain kawakan dan pemain muda terbukti masih efektif.
Mereka sukses menyapu bersih tiga pertandingan di babak penyisihan dan melaju ke semifinal sebagai juara Grup B (poin 9 dari 3 kali pertandingan). Sementara, IM Kebumen justru "tersandung" di partai terakhir Grup A, sehingga hanya lolos sebagai runner up (poin 9 dari 4 kali pertandingan).
Jelang pertandingan, pelatih IM Kebumen, Cahyo Mardianto mengatakan, anak asuhnya sudah melupakan kekalahan dari STIEP PB Kebumen pada babak penyisihan grup lalu. Menurutnya, hal itu tak lepas dari absennya sejumlah pemain pilar. Alhasil, mereka menurunkan pemain-pemain muda.
"Tidak ada istilah favorit di semifinal, tergantung kesiapan masing-masing tim. Kami optimis bisa masuk final. Asalkan anak-anak fit 100 persen, kami yakin bisa juara minimal masuk final," tegas Cahyo.
Di lain kubu, Pelatih WMFA Kebumen, Teguh Mugiana mengamini persaingan KFL 2017 ini ketat, sehingga tak ada jaminan bagi tim favorit sekalipun untuk juara. Praktis, kini semua tinggal tergantung di lapangan.
Apalagi, kabar kurang menguntungkan datang dari WMFA. Mereka dipastikan tak bisa turun dengan formasi terbaik karena kehilangan sejumlah pemain pilarnya.
Akhmad Khoeron alias Ewo dipanggil tim Jawa Tengah (Jateng) sementara, sang Kapten, Lukman Arif mempersiapkan pernikahan."Apapun kami harus meraih hasil terbaik di kompetisi ini dan mempertahankan gelar juara," kata Teguh.
Manajer WMFA Kebumen, Novi Wahyuningsih mengatakan, KFL 2017 tak sekedar mencari juara. Sekaligus sebagai ajang pencarian bibit-bibit unggul di cabang futsal.
"Saya melihat anak-anak Kebumen punya potensi luar biasa di cabang futsal. KFL adalah sebuah wadah untuk menggali bibit-bibit itu. Dari sinilah nantinya akan lahir atlet-atlet futsal yang dapat membawa Kebumen di tingkat nasional bahkan internasional," kata pemilik yayasan Aober Cakrawala sekaligus Founder dan CEO Callind Indonesia tersebut.
Pemenang partai ini nantinya akan bertemu di babak final dengan pemenang partai semifinal lainnya yang mempertemukan KJFC Kebumen versus Satria Lorenz Alian.
Ketua panitia pelaksana Tri Ngudi Prasetyo mengatakan, partai final akan berlangsung Minggu (17/9/2017). Sebelumnya, juga digelar final untuk Divisi 1 dan Woman Kebumen Futsal League 2017. "(*/cah)