![]() |
IMAM/EKSPRES |
Pengenalan berbagai macam lembaga keuangan non bank sangat penting kepada para mahasiswa, terlebih bagi STIE yang notabenenya adalah kampus ekonomi. Selain untuk pengenalan lembaga keuangan pada kesempatan tersebut mahasiswa juga diberi pemahaman tentang investasi yang benar. Hal itu dilakukan agar mahasiswa yang merupakan bagian dari aktor intelektual masyarakat tidak terjerat atau terjebak pada investasi bodong.
Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Kantor Regional III Jawa Tengah dan DIY, Gatot Yulianto dalam kesempatan itu menyampaikan pengenalan lembaga keuangan non bank dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa lembaga keuangan bukan hanya bank saja. “Mahasiswa perlu mengetahui lembaga keuangan non bank sangat beragam, seperti pegadaian, reksa dana, pensiunan dan lain sebagainya,” tuturnya.
Sosialiasasi dilaksanakan, lanjut Gatot, merupakan langkah awal dari finansial edukasi. Setelah itu pada tahap selanjutnya mahasiswa akan dikenalkan dengan berbagai produk keuangan. Dengan mengetahui lembaga-lembaga keuangan dan produk-produk keuangan, pemahaman mahasiswa akan utuh. “Di Jawa tengah OJK sendiri telah membekukan 116 lembaga keuangan yang bermasalah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua STIE Putra Bangsa Gunarso Wiwoho SE MM mengungkapkan, hingga pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan mahasiswa terkait lembaga keuangan non bank masih sangat minim. Dengan memahami berbagai lembaga keuangan non bank maka mahasiswa dapat memperluas pemikiran untuk bekerja selain di bank. Pasalnya, selama ini umumnya mahasiswa masih menjadikan bank sebagai sasaran pekerjaan. Padahal bank hanya salah satu dari sekian banyak lembaga keuangan. "Selain bekal, para mahasiswa diharapkan juga dapat menjadi penyebar pengetahuan masyarakat," ucapnya. (mam)
Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Kantor Regional III Jawa Tengah dan DIY, Gatot Yulianto dalam kesempatan itu menyampaikan pengenalan lembaga keuangan non bank dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa lembaga keuangan bukan hanya bank saja. “Mahasiswa perlu mengetahui lembaga keuangan non bank sangat beragam, seperti pegadaian, reksa dana, pensiunan dan lain sebagainya,” tuturnya.
Sosialiasasi dilaksanakan, lanjut Gatot, merupakan langkah awal dari finansial edukasi. Setelah itu pada tahap selanjutnya mahasiswa akan dikenalkan dengan berbagai produk keuangan. Dengan mengetahui lembaga-lembaga keuangan dan produk-produk keuangan, pemahaman mahasiswa akan utuh. “Di Jawa tengah OJK sendiri telah membekukan 116 lembaga keuangan yang bermasalah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua STIE Putra Bangsa Gunarso Wiwoho SE MM mengungkapkan, hingga pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan mahasiswa terkait lembaga keuangan non bank masih sangat minim. Dengan memahami berbagai lembaga keuangan non bank maka mahasiswa dapat memperluas pemikiran untuk bekerja selain di bank. Pasalnya, selama ini umumnya mahasiswa masih menjadikan bank sebagai sasaran pekerjaan. Padahal bank hanya salah satu dari sekian banyak lembaga keuangan. "Selain bekal, para mahasiswa diharapkan juga dapat menjadi penyebar pengetahuan masyarakat," ucapnya. (mam)
Berita Terbaru :
- Sopir Travel Pengedar Sabu Ditangkap di Kebumen
- Mendadak, Personel Polres Kebumen Jalani Tes Urine
- AMV Global Indonesia Dukung Transformasi Digital UMKM
- Siswa PAUD di Kebumen Diajak Tanggulangi Bencana sejak Dini
- Bupati Kebumen Siap Kawal Usulan Prof. Sumitro Jadi Pahlawan Nasional
- 2025, BLK Kebumen Siapkan 12 Paket Pelatihan dan Gratis
- Gandeng Toserba, Mexolie Hotel Launching Mexomart