YERRY NOVEL/RADAR SLAWI |
Menurut Budi, walau peningkatan status itu masih aman, tapi pihaknya sudah melakukan berbagai antisipasi. Sejumlah bandara penerbangan sudah disiapkan untuk rute alternatif jika Bandara Ngurai Rai harus ditutup. "Untuk sementara ini, aktivitas penerbangan di Bandara Ngurai Rai masih berjalan normal. Belum ada informasi harus ditutup," ucapnya.
Budi mengungkapkan, jika Gunung Agung mengalami erupsi dan mengharuskan bandara internasional itu ditutup, maka pihaknya akan melakukan pengalihan rute penerbangan ke bandara lain dan mengevakuasi penumpang yang sudah ada di bandara. "Bandara yang kita rencanakan (sebagai rute alternatif) Surabaya, Paya, Ujungpandang, Balikpapan, dan Jogja," sambungnya.
Budi mengaku akan terus memantau kondisi peningkatan aktivitas Gunung Agung dan akan selalu berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait, seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Airnav. "Kami bersabar mengamati info dari BMKG. Dan info itu pasti sahih. Kami apdet setiap tiga jam, kita koordinasi dengan Airnav, BMKG," ucapnya. (yer)