 |
| humaspolreskebumenforekspres |
Dalam aksinya, pencuri berhasil membawa kabur Rp 45 Juta dari dalam mobil dan kemudian melarikan diri. Belakangan diketahui, korban adalah Kabid Tibum Satpol PP Kebumen, Suratno.
Informasi yang dihimpun Ekspres menyebutkan, peristiwa pencurian ini terjadi Selasa sore sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, Suratno bersama Kartiko Nur (37) warga Desa Kutosari Kebumen memarkir kendaraan mobil Toyota Avanza nomor polisi AA 8520 M di pinggir Jalan A Yani, tepatnya depan Kantor LBH Filosofia Kebumen, dengan tujuan untuk melaksanakan Sholat Mahgrib.
Selang sekitar 15 menit kemudian, tiba-tiba terdengar alarm mobil bunyi dan melihat seseorang berada di dekat mobil yang mengambil tas punggung warna hitam. Padahal di tas tersebut berisi 1 unit Flasdis 16 Gigabyte, Sertifikat seminar internasional dari Unnisula Semarang, dan uang tunai sebesar Rp 45 juta. Selain itu terdapat pula 1 unit handphone merk OPPO dan 1 unit handphone Nokia, yang biasa dipakai korban.
Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos melalui Kasubag Humas AKP Willy Budiyanto SH MH menyampaikan, modus operandi pelaku yakni mengambil barang dengan cara memecah kaca mobil. Setelah dilakukan pengecekan kaca mobil yang pecah yakni depan sebelah kiri. “Kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan jajaran Polres Kebumen,” tuturnya.
Sementara itu hingga berita ini diterbitkan, wartawan koran ini belum dapat meminta informasi dari Kabid Tibum Satpol PP Kebumen Suratno SH MH. Pasalnya alat komunikasi berupa handphone yang biasa digunakan turut hilang, dalam pencurian itu dan sudah dalam kondisi tidak aktif.
Di Kebumen kasus serupa juga beberapa kali terjadi, sebelumnya pencurian dengan modus pecah kaca juga menimpa Surya Anggoro (33) warga Surabaya, saat mobilnya ditinggal nyales. Aksi pencurian itu terjadi di Jl HM Sarbini, tepatnya di depan toko Chandra Baby Shop Kebumen.
Bahkan aksi pencurian dengan pecah kaca juga pernah dialami oleh Darhadi, yang tidak lain adalah Darori Wonodipuro. Aksi tersebut terjadi di Jalan HM Sarbini dan saat itu korban mengalami kerugian Rp 30 juta. (mam)
