• Berita Terkini

    Selasa, 05 September 2017

    PNS Kebumen Dapat Instruksi Khusus soal Pilkades

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pemkab Kebumen meminta Pegawai Negeri Sipil (PNS) di jajarannya menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan diselenggarakan, Rabu (6/9/2017). Instruksi ini diberikan kepada PNS yang desanya menyelenggerakan Pilkades.

    Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Setda Kebumen, Sukamto, mengatakan PNS diberi waktu khusus untuk menggunakan hak pilihnya. Setelah itu, PNS harus kembali bekerja seperti biasa.

    "Jadi tidak ada libur khusus pada Pilkades besok (Rabu, 6 September)," kata Sukamto, di Gedung Press Center Kebumen, Senin (4/9).

    Sebanyak 157 calon kepala desa bakal bertarung pada Pilkades serentak 6 September besok. Jumlah tersebut tersebar di 49 desa di 22 kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen. Pemungutan suara akan dimulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

    Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kebumen, Asep Nurdiana, menambahkan pemungutan suara dan penetapan kades terpilih dilaksanakan pada 6 September 2017. Sedangkan, pelantikan kepala desa terpilih oleh Bupati Kebumen pada 30 November 2017.
     
    Pemkab Kebumen memberikan bantuan dana untuk penyelenggaraannya kepada masing-masing desa tersebut. Besarannya, setiap desa berbeda-beda. Untuk desa dengan jumlah penduduk dibawah 2.000 jiwa dibantu dengan anggaran sebesar Rp 15 juta. Kemudian untuk desa dengan jumlah penduduk lebih dari 2.000 jiwa dibantu Rp 20 juta. Serta desa dengan jumlah penduduk diatas 3.000 jiwa dibantu dana sebesar Rp 25 juta.

    Sebelumnya, Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, mencanangkan Pilkades Bersih Tanpa Wuwuran.Pihaknya, ingin mempelopori Pilkades Bersih di Indonesia.

    "Kita ingin jadi pelopor Pilkades Bersih di Indonesia. Agar banyak orang yang potensial, kompeten dan jujur -berani maju mencalonkan diri, dan tampil sebagai pemimpin (Kades) yang langsung fokus membangun Desanya," tegas Yahya Fuad, belum lama ini.

    Bupati mengingatkan seluruh bakal calon Kades dan pendukungnya untuk tidak melakukan praktik politik uang (wuwuran). Sejak awal, calon pemimpin harus bersikap jujur. Pemimpin harus memiliki integritas yang tinggi, akhlak yang terpuji, dan cakap dalam memimpin.

    "Karena pemimpin adalah figur penting. Sebagai man behind the gun, yang akan menentukan sukses tidaknya program-program pembangunan yang telah direncanakan," terangnya.

    Masyarakat sendiri juga harus dididik agar menjadi masyarakat yang jujur. Masyarakat yang perwira. "Masyarakat yang lebih bahagia ketika dapat berbagi. Dan masyarakat yang memiliki rasa malu ketika menerima wuwuran," tandasnya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top