Fotoahmadsaefurrohman/ekspres |
Kegiatan tersebut sekaligus dalam rangka persiapan menjelang mereka dikirim ke Bali dalam rangka membantu pengungsi Gunung Agung.
"Kegiatan peduli ODGJ ini dalam istilah jawanya adalah untuk meruwat untuk bersih-bersih. Bagi kami, ini sekaligus sebagai persiapan sebelum berangkat ke Bali bila benar-benar terjadi erupsi Gunung Agung. Bagaimana teman-teman Tagana menangani pengungsi, orang yang stres karena disana kami juga membawa tenaga anggota yang memiliki kemampuan dukungan psikososial," kata Ketua Tagana Kabupaten Kebumen, Sukamsi, Sabtu.
Sukamsi mengatakan, mereka akan berada paling tidak 15 hari di Bali atau satu bulan yang kemudian dilaksanakan secara bergilir (rolling). "Nanti akan ada 25 relawan yang berangkat. 21 dari Tagana dan 2 rekan TKSK yang 2 dari Dinas (Dinas Sosial dan PPKB Kabupaten Kebumen)," ujar Sukamsi.
Di saat yang sama, Sukamsi meminta warga masyarakat mendukung kegiatan para relawan. Termasuk diantaranya pada kegiatan peduli ODGJ kemarin. Malah, Sukamsi berharap, kegiatan seperti itu lebih sering dilakukan. "Kami berharap masyarakat dan pemerintah mendukung kegiatan semacam ini dan menjadikannya agenda rutin, minimal 2 kali dalam sebulan," ujar dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial dan PPKB Kabupaten Kebumen, dr Budi Satrio menyampaikan, kegiatan peduli ODGJ merupakan bentuk kepedulian Tagana dan TKSK terkait tingginya angka penderita gangguan jiwa di Kebumen.
Seperti diberitakan sebelumnya, kegiatan Peduli ODGJ menyasar 80 pasien di pondok rehabilitasi milik Marsiyo, warga Desa Winong Kecamatan Mirit. Dalam kegiatan ini, para ODGJ tersebut dibersihkan dengan cara mandi massal. Selain itu, mereka juga dipotong rambutnya. (saefur/cah)