![]() |
fotosaefur |
Salah satu yang jelas terlihat, di Jalur Krakal-Kebumen. Banjir membuat jalur ini tak ubahnya seperti sungai. Hingga Senin menjelang tengah malam, air terpantau mencapai ketinggian perut orang dewasa. Sudah begitu, arus air cukup deras mengalir dan membuat sejumlah perabotan warga sempat hanyut terbawa banjir.
Juni Priyatno (23), salah satu pedagang yang berada di pasar Seruni Alian ini salah satu yang merasakan amukan air. Banjir merendam warung baksonya yang berada di pinggir jalan Alian-Kebumen. Diapun terpaksa menyelamatkan kursi yang nyaris hanyut dibawa banjir.
Sementara pada bagian lain, kepanikan sama juga terlihat. Warga terlihat menyelamatkan perabotan seperti kursi yang hanyut dibawa banjir. Dalam upaya menyelamatkan perabotan warga yang hanyut, relawan PMI, Orari, Banser, BPBD hingga Kepala Desa ikut turun tangan membantu warga di tengah hujan yang masih terus mengguyur.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Muhyidin, sebelumnya mengatakan setidaknya enam desa di wilayah tersebut terdampak banjir, meliputi Desa Seliling, Sawangan, Surotrunan, Krakal, Kalirancang dan Bojongsari. Banjir terjadi karena luapan Sungai Kedungbener yang mengalir di sepanjang wilayah tersebut.
Sejauh ini, belum ada laporan warga mengungsi akibat banjir. Apalagi, bagi sebagian warga di Kecamatan Alian, banjir sudah menjadi rutinitas setiap musim penghujan. "Aktivitas warga sempat terganggu akibat banjir, namun warga tidak sampai mengungsi," kata Muhyidin. (saefur/cah)