![]() |
Sanjoyoprojoforekspres |
Informasi yang berhasil dihimpun, hanyutnya alat berat tersebut terjadi pada Selasa dini hari (17/10/2017). "Crane hanyut dibawa banjir dan saat ini terapung di tengah laut," kata Perangkat Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong, Kasimin, Selasa siang.
Kasimin mengatakan, peralatan crane ini sebelumnya memang ditinggal di lokasi. Pada saat kejadian, pekerja proyek tengah libur sehingga tidak ada yang mengetahui persis kejadiannya.
Keberadaan crane di tengah laut itu, seperti dituturkan Komandan SAR Lawet Perkasa Kebumen, Bejo Priyono juga terlihat oleh nelayan. Lokasinya berada sekitar 2 km dari bibir pantai.
Jembatan JJLS dibangun membelah Sungai Lukulo di wilayah Kecamatan Buluspesantren dan Klirong bagian selatan. Jembatan ini menjadi bagian dari pembangunan JJLS penghubung Cilacap-Jogjakarta.
Debit Sungai Lukulo saat ini dilaporkan masih tinggi menyusul hujan deras yang mengguyur Kebumen dari Senin hingga Selasa (16-17/10/2017). Banjir membuat area pertanian terendam. Bahkan, pada Selasa pagi, buaya Lukulo terpantau bagian hilir Sungai Lukulo, persisnya di Desa Kedungwinangun Kecamatan Klirong naik ke daratan karena banjir. (cah)