fotos saefur/ekspres |
Turnamen kali ini sangat istimewa dengan kehadiran para pemain timnas yang juga pemain klub futsal Liga Pro, Kebumen United Angels. Tak heran, dalam setiap pertandingan, warga masyarakat berjubel menonton di tepi lapangan, bahkan saat turun hujan sekalipun.
Tak hanya membuat meriah, para pemain timnas itu membawa tim yang dibelanya melaju ke final dan menjadi juara. Untuk tahun ini, PS Jladri yang menjadi kampiun usai menaklukan lawannya di partai final, tuan rumah Adiwarno, Kamis sore (5/10/2017). Pertandingan sendiri harus dilanjutkan hingga adu pinalti setelah pada waktu normal skor 1-1. Di babak adu pinalti inilah, PS Jladri unggul dengan skor 3-1.
"Partai final ini paling ramai. kedua tim punya peluang yang sama. Tim kami mampu mementahkan peluang lawan," ujar pelatih PS Jladri, Arif Fadilah usai pertandingan.
Sementara, pelatih Adiwarno, Yoseph Purwadi mengaku tak terlalu kecewa timnya gagal juara kali ini. Terlebih, pasukannya sudah berupaya maksimal dalam pertandingan kemarin. "Kami kurang beruntung kali ini," ujar pria yang akrab disapa Dedi itu.
Ketua panitia Wahyudiono, menyampaikan, turnamen sepak bola wanita ini sudah menjadi yang ketiga kalinya. Tim peserta berasal dari Kecamatan Buayan dan Ayah. Mereka mewakili desa masing-masing. Bagi pemenang, panitia menyiapkan hadiah piala bergilir dan piala tetap serta uang pembinaan. Sebagai "bonusnya" mereka mendapatkan hadiah seekor kambing. "Kami berharap ajang seperti ini akan melahirkan atlet-atlet sepak bola wanita di Kebumen," katanya.
Kapolsek Buayan AKP Aryo Winarto menyampaikan, kegiatan kemarin merupakan kerja sama yang apik antara Polsek Buayan dan pihak desa. "Ini sebagai sarana menjalin silaturahmi dengan masyarakat," ujarnya.
Tokoh masyarakat Adiwarno,Wawan Rajiko, mengaku sangat mengapresiasi gelaran turnamen sepak bola wanita di wilayahnya tersebut. Ini sebagai upaya menjalin persaudaraan sekaligus wujud emansipasi wanita di bidang olahraga. "Kami berharap, turnamen sepak bola dan kehadiran pemain nasional memotivasi kaum perempuan bahwa mereka tak kalah dengan laki-laki. Ke depan, semoga acara semacam ini dilirik Pemda Kebumen. Bisa nantinya dijadikan turnamen resmi seperti Bupati Cup, Polres Cup atau Dandim cup," ujar mantan Kades Adiwarno itu.(saefur/cah)