ISTIMEWA |
Kecamatan Karanganyar menjadi wilayah yang paling parah terdampak banjir, yakni 6 desa. Banjir karena luapan dan jebolnya tanggul sungai Kemit bahkan sempat menggenangi jalan nasional, persisnya di jalur Karanganyar tak jauh dari Hotel Aman.
Di Kecamatan Alian, banjir dilaporkan terjadi di 3 desa menyusul luapan dan tanggul jebol Sungai Kedungbener. Ketinggian air dilaporkan sempat mencapai 50 cm.
Kemudian di Kecamatan Kebumen yang masih berada di sekitar Sungai Kedungbener, banjir melanda dua desa dengan ketinggian air sempat mencapai 60 cm.
Adapun Sruweng, banjir disebabkan luapan sungai dan jebolnya tanggul Sungai Tanggeran. Ketinggian air sempat mencapai 40 cm.
Sementara di Kecamatan Pejagoan, banjir terjadi karena luapan sungai Aditirto dan satu desa terdampak.
Adapun di Kecamatan Adimulyo, satu desa terdampak yakni Desa Pekuwon dengan warga terdampak dilaporkan mencapai 600 jiwa. Banjir karena luapan dan jebolnya Kali Karanganyar ini sempat memasuki rumah warga. Sebagai upaya penanganan, pihak desa mendirikan dapur umum di kantor balai desa setempat.
Sejauh ini tidak ada laporan jiwa dalam peristiwa ini. "Banjir terjadi karena hujan deras pada malam harinya namun di seluruh wilayah sudah surut pada pagi hari," demikian TRC dan Organisasi Penggiat Kebencanaan melaporkan. (saefur/cah
)