JAKARTA – Penghujung misi pemulangan jamaah haji musim 2017 semakin dekat. Sesuai dengan rencana perjalanan haji (RPH) 2017, pemulangan pamungkas dilaksanakan Kamis (5/10) depan. Hingga saat ini sudah 187 ribu lebih jamaah dan petugas haji telah dipulangkan ke tanah air.
Pemulangan jamaah haji dari Arab Saudi menuju Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Yakni rombongan gelombang pertama pulang dari Jeddah. Kemudian disusul rombongan gelombang kedua, pulang dari Madinah. Untuk pemulangan rombongan pertama sudah selesai dilakukan. Saat ini panitia haji Kementerian Agama (Kemenag) berfokus untuk misi pemulangan jamaah gelombang kedua dari Madinah.
Data dari sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) Kemenag kemarin (2/10), total jamaah yang sudah pulang ke tanah air mencapai 187.007 orang. Perinciannya adalah 180.749 orang jamaah dan 2.258 orang petugas haji. Sementara dilihat dari titik pemulangan, jamaah yang pulang dari Jeddah mencapai 101 ribu lebih (251 kloter). Kemudian jamaah yang sudah pulang dari Madinah ada 81 ribuan orang (203 kloter).
Terkait dengan jumlah jamaah haji yang meninggal, data sementara menunjukkan ada peningkatan dibandingkan tahun lalu. Data sampai 2 Oktober 2017 menyebutkan jumlah jamaah haji meninggal ada 640 orang. Perinciannya adalah 615 orang jamaah haji reguler dan 25 orang jamaah haji khusus. Sementara pada musim haji 2016 total jamaah meninggal ada 342 orang.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis menjelaskan proses pemulangan jamaah haji berjalan sesuai jadwal. Dia mengatakan tidak ada gangguan serius dalam proses pemulangan. Kasus jamaah kelebihan berat koper juga semakin kecil karena sosialisasi terus digelar oleh petugas haji.
Pengamat haji dari UIN Syarif Hidayatullah Dadi Darmadi mengatakan peningkatan jumlah jamaah haji meninggal tidak terelakkan karena jumlah jamaah hajinya meningkat. Selain itu jamaah haji tahun ini juga bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi. ’’Semoga tahun depan Kemenag dan Kemenkes lebih matang persiapan dan edukasi tentang kesehatan kepada jamaah,’’ katanya kemarin (2/10).
Dadi juga menyoroti tentang adanya kasus katering basi. Diantaranya yang sempat geger di Madinah. Dia mengatakan akibat cuaca yang panas, maka makanan yang dikemas dalam boks bisa cepat basi. Apalagi makanan Indonesia terdiri dari nasi dan lauk bersantan. Sehingga makanan sebaiknya langsung dikonsumsi.
Dia juga menyoroti kapasitas tenda dan toilet untuk jamaah selama di Armina. Informasi yang beredar, kapasitas tenda dan toilet tidak ditambah. Padahal jamaah haji tahun ini jauh lebih banyak dibandingkat tahun lalu. Tahun ini jamaah haji Indonesia mencapai 221 ribu orang. Sementara tahun lalu hanya 168 ribu.
Dadi mengatakan tahun depan sebaiknya Kemenag membuat komitmen yang lebih kuat dengan pihak muasasah. Menurutnya Kemenag tidak bisa hanya menggunakan komitmen lisan untuk layanan haji. ’’Komitmen tertulis saja kadang ada yang dilanggar. Apalagi sekedar lisan,’’ tuturnya. (wan)
Pemulangan jamaah haji dari Arab Saudi menuju Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Yakni rombongan gelombang pertama pulang dari Jeddah. Kemudian disusul rombongan gelombang kedua, pulang dari Madinah. Untuk pemulangan rombongan pertama sudah selesai dilakukan. Saat ini panitia haji Kementerian Agama (Kemenag) berfokus untuk misi pemulangan jamaah gelombang kedua dari Madinah.
Data dari sistem komputerisasi haji terpadu (siskohat) Kemenag kemarin (2/10), total jamaah yang sudah pulang ke tanah air mencapai 187.007 orang. Perinciannya adalah 180.749 orang jamaah dan 2.258 orang petugas haji. Sementara dilihat dari titik pemulangan, jamaah yang pulang dari Jeddah mencapai 101 ribu lebih (251 kloter). Kemudian jamaah yang sudah pulang dari Madinah ada 81 ribuan orang (203 kloter).
Terkait dengan jumlah jamaah haji yang meninggal, data sementara menunjukkan ada peningkatan dibandingkan tahun lalu. Data sampai 2 Oktober 2017 menyebutkan jumlah jamaah haji meninggal ada 640 orang. Perinciannya adalah 615 orang jamaah haji reguler dan 25 orang jamaah haji khusus. Sementara pada musim haji 2016 total jamaah meninggal ada 342 orang.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis menjelaskan proses pemulangan jamaah haji berjalan sesuai jadwal. Dia mengatakan tidak ada gangguan serius dalam proses pemulangan. Kasus jamaah kelebihan berat koper juga semakin kecil karena sosialisasi terus digelar oleh petugas haji.
Pengamat haji dari UIN Syarif Hidayatullah Dadi Darmadi mengatakan peningkatan jumlah jamaah haji meninggal tidak terelakkan karena jumlah jamaah hajinya meningkat. Selain itu jamaah haji tahun ini juga bertepatan dengan musim panas di Arab Saudi. ’’Semoga tahun depan Kemenag dan Kemenkes lebih matang persiapan dan edukasi tentang kesehatan kepada jamaah,’’ katanya kemarin (2/10).
Dadi juga menyoroti tentang adanya kasus katering basi. Diantaranya yang sempat geger di Madinah. Dia mengatakan akibat cuaca yang panas, maka makanan yang dikemas dalam boks bisa cepat basi. Apalagi makanan Indonesia terdiri dari nasi dan lauk bersantan. Sehingga makanan sebaiknya langsung dikonsumsi.
Dia juga menyoroti kapasitas tenda dan toilet untuk jamaah selama di Armina. Informasi yang beredar, kapasitas tenda dan toilet tidak ditambah. Padahal jamaah haji tahun ini jauh lebih banyak dibandingkat tahun lalu. Tahun ini jamaah haji Indonesia mencapai 221 ribu orang. Sementara tahun lalu hanya 168 ribu.
Dadi mengatakan tahun depan sebaiknya Kemenag membuat komitmen yang lebih kuat dengan pihak muasasah. Menurutnya Kemenag tidak bisa hanya menggunakan komitmen lisan untuk layanan haji. ’’Komitmen tertulis saja kadang ada yang dilanggar. Apalagi sekedar lisan,’’ tuturnya. (wan)