ekosutopo/purworejoekspres |
Informasi dari Humas Polres Purworejo menyebutkan bahwa korban kali pertama ditemukan oleh temannya yang bernama Alexander Sumargono (64), warga Jalan Senepo Selatan Kutoarjo. Pada sekitar pukul 16.15 WIB, Sumargono datang ke rumah korban bermaksud mengantar makanan. Sumargono mulai curiga lantaran pada saat dipanggil tidak ada jawaban dari dalam rumah.
Selanjutnya ia menanyakan keberadaan korban ke beberapa tetangga, tetapi tidak ada satu orang pun yang mengetahui keberadaan korban. Kemudian ia bersama beberapa tetangga mencari di sekitar rumah korban.
"Sesampainya di sebuah sumur ia menemukan sandal di dekat sumur sehingga timbul kecurigaan bahwa korban tercebur ke dalam sumur," ungkap Kasubbag Humas Polres Purworejo, AKP Lasiyem, Kamis (26/10).
Kemudian Alexander Sumargono bersama tetangga mencoba mencari korban di dalam sumur dengan menggunakan batang bambu. Saat itulah kemudian diketahui ada sesosok mayat manusia yang berada di dasar sumur.
"Kemudian korban berhasil diangkat dari sumur dengan bantuan warga sekitar," jelasnya.
Mendapati laporan dari warga terkait kejadian itu, jajaran Polsek Kemiri langsung mendatangi tempat kejadian perkara bersama tim medis dari Puskesmas Kemiri untuk melakukan pemeriksaan medis.
Kapolsek Kemiri, AKP Karnoto, mengungkapkan bahwa setelah dilakukan pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Namun, saat di cek di sekitar rumah ditemukan secarik kertas bertuliskan, “Om Sumargono pensiunan BRI aku nyuwun pamit”.
"Yang bisa dipastikan, kematian korban bukan akibat pembunuhan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Kapolsek menyebutkan bahwa Sumargono biasa ke rumah korban karena korban hidup sendirian. Terkait penyebab kematian korban apakah bunuh diri atau murni kecelakaan, pihaknya belum mengetahui secara pasti karena tidak ada saksi yang melihat.
"Dugaan kita korban tercebur sumur, karena tidak ada yang menolong kemudian meninggal dunia," sebutnya.
Sementara itu, terkait surat yang yang ditemukan di salah satu meja korban yang bertuliskan pamitan ke Sumargono ini masih menjadi pertanyaan, apakah korban punya masalah ekonomi atau masalah kesehatan kemudian putus asa dan memilih untuk bunuh diri.
"Tidak ada saksi dan tidak ada bukti karena korban hidup sendirian, yang jelas dari hasil pemeriksaan tidak ada bukti pembunuhan," tandasnya. (top)