IMAM/EKSPRES |
"Meski baru dalam tahap belajar, namun hasil kerajinan tergolong rapi dan layak. Bahkan beberapa diantaranya telah sama dengan hasil dari pengrajin profesional. Setelah dilaksanakan Quality Control (QC) maka hasil pelatihan tergolong sangat layak,” tutur Kepala Dinakerkop UKM Kebumen Dwi Suliyanto SSos MSi melalui Kabid Koperasi pada Dinas Tenaga Kerja dan Koperasi UMKM Kebumen Agung Supri Haldoko SE, Kamis (5/10/2017).
Hal ini membuat Agung merasa lega. Itu artinya pelatihan secara sitematis mulai dari pengolahan kulit ikan, hingga membuat produk jadi kemarin benar-benar terlihat hasilnya.
Adapun beberapa produk yang dihasilkan meliputi sabuk, tas wanita, tas pinggang, dompet kunci, dompet pria dan dompet wanita. “Semua produk sangat bagus, itu artinya para peserta serius dalam mengikuti pelatihan,” jelasnya didampingi Kasi Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi Rohyani SE MM.
Menurutnya, sebuah barang yang mempunyai kualitas baik, tentunya tidak akan sulit untuk dipasarkan. Kendati demikian Dinakerkop UKM Kebumen akan membantu pemasaran produk ikan pari yang dibuat oleh anggota koperasi. Bahkan para nara sumber yang mengawal pelatihan telah siap membantu pemasaran. “Mudah-mudahan ini dapat menjadi produk unggulan Kebumen,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan, saat ini yang menjadi PR besar yakni persiapan untuk pengadaan alat pembuatan produk tersebut. Untuk membeli peralatan yang dibutuhkan, satu koperasi membutuhkan dana Rp 20 juta rupiah. “Sebetulnya modalnya tidak banyak, mudah-mudahan nanti segera ada jalan,” ucapnya sembari berharap para peserta terus meningkatkan produk. (mam)