IMAM/EKSPRES |
Bukan hanya laki-laki, para warga yang mendatangi Gedung DPDR juga terdiri dari para ibu rumah tangga. Rombongan warga, menemui anggota DPRD didampingi oleh Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kebumen. Dengan berikatkan kain mori, beberapa perwakilan rombongan sempat berorasi di depan Gedung DPRD dan bershalawat. Rombongan akhirnya diterima oleh Komisi B dan D DPRD Kebumen.
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Kebumen Miftakhul Ulum, Kabid SDA DPUPR Supangat, Direktur PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen Zein Mustain, Perwakilan Perum Jasa Tirta Adi Bowo Nugroho, Anggota Komisi B Suhartono dan Ketua Komisi D Sarimun.
Koordinator aksi Solikhan mengatakan kedatangan rombongan merupakan bentuk klarifikasi tentang adanya erosi tebing Sungai Lukulo yang mengancam rumah warga desa. Tepatnya di Desa Kutosari RT 1 RW 5.
Masyarakat berharap ada solusi terkait dengan persoalan yang sedang dialami. "Hal ini terkait erat dengan keberlangsungan hidup masyarakat di sekitar area tersebut. Kami mau berdiskusi untuk mencari solusi atas masalah ini," tuturnya.
Dalam audiensi, warga menuding yang menjadi penyebab longsornya tebing Sungai Lukulo yakni adanya bendungan yang melintang di tengah sungai. Bendungan tersebut dibuat dengan menggunakan bronjong. Dalam audiensi disebutkan bahwa yang melintang itu, dibuat oleh Perum Jasa Tirta.
Perwakilan warga Surasmin meminta agar bendungan yang melintang itu segera dibongkar. Ini dilaksanakan guna mencegah terjadinya erosi lebih parah. Selain itu untuk menjaga keamanan, pihaknya meminta agar dibangun bronjong dari Jembatan Tembana ke arah Selatan hingga mencapai Bendungan tersebut ada. "Kami mohon agar segera dilakukan perbaikan, mengingat saat ini telah masuk musim hujan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Adi Bowo Nugroho mengungkapkan jika pembongkaran bendungan telah dilaksanakan dua pekan lalu. Pihaknya juga mengakui jika pembuatan bendungan dilakukan untuk menaikkan elevasi air agar dapat dimanfaatkan sebagai air baku oleh PDAM Tirta Bumi Sentosa.
Hal tersebut dilakukan bukan semata-mata kepentingan bisnis melainkan demi mencukupi kebutuhan air bagi masyarakat banyak. "Saat ini kami telah membuat penutup di tepi Sungai Lukulo menggunakan bambu. Itu dilaksanakan guna menghindari kembali erosi," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kebumen Miftakhul Ulum meminta kepada Perum Jasa Tirta untuk bertanggung jawab atas erosi yang terjadi di Desa Kutosari RT 1 RW 5 Kecamatan Kebumen. Pasalnya adanya erosi yang terjadi jelas merupakan akibat dari adanya bendungan tersebut. “ Saya minta Jasa Tirta bertanggung jawab atas bencana ini," paparnya.
Menurutnya, longsor terjadi akibat adanya kesalahan teknis dalam pembuatan bendungan yang dilakukan oleh Jasa Tirta. Adanya bendungan telah membuat aliran air sungai menggerus tebing sebelah Timur. “Seharusnya sebelum dibuat bendungan maka terlebih dahulu dilakukan penguatan pada di sisi kanan dan kiri bendungan. Lha ini main bendung saja tanpa menguatkan tepian sungainya," ucapnya. (mam)