![]() |
IMAM/EKSPRES |
Kabid Ketertiban Umum Satpol PP Kebumen Dr Suratno SH MH menegaskan penutupan tempat Pasar Ayam tersebut sebagai upaya untuk menekan jumlah kasus HIV/AIDS di kabupaten berselogan Beriman ini. Bahkan pihaknya mengaku sangat setuju apabila nantinya lokalisasi di Pasar Ayam benar-benar ditutup. “Jika ditimbang baik dan buruknya, sepertinya lebih baik ditutup,” tuturnya, Kamis (12/10/2017).
Penutupan tersebut, lanjut Suratno, memerlukan keseriusan Pemkab Kebumen. Penutupan dilaksanakan dengan menggerakkan satuan penegak Perda yakni Satpol PP Kebumen. Kendati penutupan sangat penting untuk dilaksanakan, namun Pemkab sebaiknya memberikan bekal keterampilan terlebih dahulu kepada Wanita Tuna Susila (WTS). “Dengan demikian maka bekas WTS dapat mencari rezeki meski beralih profesi,” terangnya.
Jika hanya diusir saja, tegas Suratno, justru malah akan mempunyai dampak yang kurang baik. Pasalnya, para jika para bekas WTS tidak mempunyai keterampilan yang memadai, mereka justru akan tetap menjajakan meski tidak ditempat tersebut. “Jangan hanya diusir saja, tetapi dinas terkait harus menyediakan keterampilan agar WTS memiliki pekerjaan yang lebih baik," paparnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Pengawas SMK Dinas Pendidikan Warjan SPd SH MM. Menurutnya sebaiknya Pasar Ayam Kebumen dijadikan sebagai pusat kegiatan keagamaan oleh masyarkat. Dengan adanya kegiatan keagamaan maka dapat menghapus jejak kelam Pasat Ayam tersebut, terlebih terdapat mushola di kawasan itu. “Dengan adanya kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara terus menerus seperti Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) untuk anak-anak maupun kajian keagamaan untuk orang dewasa, maka dengan sendirinya prostitusi akan pergi,” paparnya.
Seadainya telah dilaksanakan penutupan akan tetapi ditempat lain tumbuh dan berkembang lokalisasi baru, maka Satpol PP Kebumen harus melaksanakan penertiban. Hal itu dilaksanakan mengingat prostitusi sangat berdampak buruk bagi masyarakat. “Selain sebagai tempat penularan penyakit, adanya praktik prostitusi juga berdampak buruk pagi psikologis masyarakat,” ucapnya. (mam)