KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Ada yang menarik dalam peringatan HUT TNI ke-72 di Kabupaten Kebumen tahun 2017 ini. Yakni tentang sebuah spanduk yang membentang berisi ucapan selamat Hari TNI yang didapati di Perum Pejagoan Indah, Kecamatan Pejagoan.
Spanduk berwarna dominan hijau berukuran 5 meter x 1 meter tersebut bertuliskan "Dirgahayu TNI (Dahulu ABRI) ke-72. Idolaku". Lokasinya persis di depan kantor Hukum HD Siyanto SH MH MM Blok B no 12-13 K Perum Pejagoan Indah, Desa/Kecamatan Pejagoan. Sontak ucapan selamat HUT TNI unik yang dipasang tersebut mengundang perhatian warga.
Usut punya usut, spanduk nan unik tersebut dipasang oleh pemilik kantor, HD Sriyanto SH MH MM, salah satu pengacara senior Kabupaten Kebumen yang kebetulan tinggal di Perum Pejagoan Indah.
Ditemui kemarin (6/10/2017), Sriyanto mengatakan, spanduk yang dipasang di depan rumah sekaligus kantornya itu sebagai bentuk apresiasi terhadap TNI yang memeringati HUT ke-72 tahun 2017 ini.
Kendati saat ini berprofesi advokat, Sriyanto mengungkapkan tahu betul nilai-nilai dan etos kerja yang dipegang teguh setiap anggota TNI. Ini lantaran, Sriyanto memang pernah melakoni profesi sebagai anggota Polri yang saat itu masih tergabung dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). "Di tahun 1997, kami memutuskan pensiun dini dan menjadi sekarang ini (advokat)," pria berusia 58 tahun yang terlihat masih sangat bugar tersebut.
Salah satunya disiplin, yang kemudian diterapkan betul-betul dalam pekerjaan dan kesehariannya. Juga tribrata dan catur prasetya yang menjadi nafas keseharian korps benteng negara itu. "Tak hanya di rumah, disiplin ini juga kami terapkan di rumah," kata suami dokter N Rima Rahmawati tersebut.
Nilai-nilai dan etos kerja yang dipegang teguh TNI itulah yang kemudian membuat Sriyanto mengidolakan TNI. Sayangnya, belakangan ada pihak-pihak yang kemudian "menyerang" dengan menyebarkan isu-isu miring dengan tujuan mendiskreditkan TNI hingga menyeret-nyeret TNI ke arah politik. Bahkan, ada yang terang-terangan melakukan penghinaan kepada TNI yang salah satunya dari seorang artis. "Ujaran kebencian kepada TNI harus ditindak tegas secara hukum," katanya.
Serangan mengarah kepada TNI itu, kata Sriyanto sangat tidak tepat. Apalagi di tengah etos kerja dan kesahajaan TNI yang benar-benar mengabdikan dirinya demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Saya ingat betul kata-kata mantan Dandim Kebumen Suwarto dulu. Pesannya kepada anggota adalah jangan mudah tergoda saat bertugas yang dia istilahkan aja gumun gemrobyoge iwak kemrincinge duit," kata Sriyanto.
Nilai-nilai yang dipegang teguh TNI itu, kata Sriyanto, sangat relevan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk, bagi kalangan PNS. "Kalau para PNS menerapkan disiplin tak perlu lagi ada PNS malas-malasan. Tidak perlu ada cerita Bupati melakukan sidak namun bawahannya belum ada yang datang ke kantor meski sudah jam kerja," kata Sriyanto. Sebelumnya, Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad, memang melakukan inspeksi mendadadak (sidak). Dari dua kali sidak, Bupati mendapati sejumlah PNS terlambat masuk kerja. (cah)
Spanduk berwarna dominan hijau berukuran 5 meter x 1 meter tersebut bertuliskan "Dirgahayu TNI (Dahulu ABRI) ke-72. Idolaku". Lokasinya persis di depan kantor Hukum HD Siyanto SH MH MM Blok B no 12-13 K Perum Pejagoan Indah, Desa/Kecamatan Pejagoan. Sontak ucapan selamat HUT TNI unik yang dipasang tersebut mengundang perhatian warga.
Usut punya usut, spanduk nan unik tersebut dipasang oleh pemilik kantor, HD Sriyanto SH MH MM, salah satu pengacara senior Kabupaten Kebumen yang kebetulan tinggal di Perum Pejagoan Indah.
Ditemui kemarin (6/10/2017), Sriyanto mengatakan, spanduk yang dipasang di depan rumah sekaligus kantornya itu sebagai bentuk apresiasi terhadap TNI yang memeringati HUT ke-72 tahun 2017 ini.
Kendati saat ini berprofesi advokat, Sriyanto mengungkapkan tahu betul nilai-nilai dan etos kerja yang dipegang teguh setiap anggota TNI. Ini lantaran, Sriyanto memang pernah melakoni profesi sebagai anggota Polri yang saat itu masih tergabung dalam Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). "Di tahun 1997, kami memutuskan pensiun dini dan menjadi sekarang ini (advokat)," pria berusia 58 tahun yang terlihat masih sangat bugar tersebut.
Salah satunya disiplin, yang kemudian diterapkan betul-betul dalam pekerjaan dan kesehariannya. Juga tribrata dan catur prasetya yang menjadi nafas keseharian korps benteng negara itu. "Tak hanya di rumah, disiplin ini juga kami terapkan di rumah," kata suami dokter N Rima Rahmawati tersebut.
Nilai-nilai dan etos kerja yang dipegang teguh TNI itulah yang kemudian membuat Sriyanto mengidolakan TNI. Sayangnya, belakangan ada pihak-pihak yang kemudian "menyerang" dengan menyebarkan isu-isu miring dengan tujuan mendiskreditkan TNI hingga menyeret-nyeret TNI ke arah politik. Bahkan, ada yang terang-terangan melakukan penghinaan kepada TNI yang salah satunya dari seorang artis. "Ujaran kebencian kepada TNI harus ditindak tegas secara hukum," katanya.
Serangan mengarah kepada TNI itu, kata Sriyanto sangat tidak tepat. Apalagi di tengah etos kerja dan kesahajaan TNI yang benar-benar mengabdikan dirinya demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Saya ingat betul kata-kata mantan Dandim Kebumen Suwarto dulu. Pesannya kepada anggota adalah jangan mudah tergoda saat bertugas yang dia istilahkan aja gumun gemrobyoge iwak kemrincinge duit," kata Sriyanto.
Nilai-nilai yang dipegang teguh TNI itu, kata Sriyanto, sangat relevan diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Termasuk, bagi kalangan PNS. "Kalau para PNS menerapkan disiplin tak perlu lagi ada PNS malas-malasan. Tidak perlu ada cerita Bupati melakukan sidak namun bawahannya belum ada yang datang ke kantor meski sudah jam kerja," kata Sriyanto. Sebelumnya, Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad, memang melakukan inspeksi mendadadak (sidak). Dari dua kali sidak, Bupati mendapati sejumlah PNS terlambat masuk kerja. (cah)