cahyo/ekspres |
Rahmat (37), salah satu warga yang terdampak banjir mengatakan, air bah datang sekitar pukul 07.00 WIB. Saat itu, air sudah masuk rumah dengan ketinggian selutut orang dewasa. "Saya yang lagi masak panik dan langsung berusaha menyelamatkan barang-barang," katanya ditemui, Sabtu sore.
Warga yang tak menduga akan terjadi banjir pun kalang kabut. Mereka pun tak sempat menyelamatkan sejumlah peralatan rumah tangga yang hanyut dibawa banjir. Bahkan ternak pun sempat terbawa arus. "Air sempat mencapai ketinggian 1 meter," imbuh Rahmat.
Kepala Desa Pekuwon, Sigit Suherman ditemui di lokasi mengatakan, 56 kepala keluarga (KK) dengan 256 jiwa terdampak banjir kiriman itu. Mereka berada di dua RW, masing-masing RW III dan IV. Adapun tanggul Kali Karanganyar yang jebol berada di RT 4 RW III. "Tanggul jebol dengan panjang sekitar 20 meter," katanya.
Tak hanya merendam pemukiman penduduk, banjir juga membuat aspal jalan desa Pekuwon yang baru dibangun 2 bulan mengelupas dengan panjang 50 meter. Tak hanya itu, sekitar 95 hektare lahan pertanian terendam dan hampir bisa dipastikan tanaman padi yang baru disemai mati. "Kerugian material sekitar 200 juta. Ada juga warga kami yang mengalami luka karena menginjak beling (kaca) saat panik terjadi banjir," kata Kades.
Sigit mengatakan, sudah melaporkan kejadian itu kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen dan BBWSO. Sejauh ini, bantuan sudah mengalir. Namun demikian, mereka masih membutuhkan logistik dan air bersih.
Pantauan koran ini, hingga Sabtu sore, warga masih bekerja bakti membersihkan material lumpur sisa banjir. Mereka dibantu relawan dari BPBD Kebumen dan Tim SAR.
Belakangan diketahui, banjir Pekuwon juga meluas ke sejumlah desa sekitarnya di Kecamatan Adimulyo. Menurut Suswedi (53), warga, banjir juga terjadi di Desa Bonjok, Arjosari, Sekarteja dan sebagian Desa Sidomukti. Selain masuk ke pemukiman warga, banjir juga merendam areal pertanian.
Banjir di Arjosari bahkan sempat membuat jalan Adimulyo-Gombong sempat terendam banjir dengan ketinggian 50 cm. "Air datang sekitar pukul 07.30. Banyak pengendara basah karena menerjang banjir," kata Udin salah satu warga. (cah)