BLORA – Seorang lelaki tewas di lokalisasi Kecamatan Todanan, Blora. Dia menghembuskan napas terakhir setelah melakukan hubungan intim dengan pekerja seks komersial (PSK). Sebelum tewas, pria bernama Suparno sempat kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.
Warga Kecamatan Japah, Blora, ini diduga meninggal dunia karena terlalu banyak mengonsumsi obat kuat. Padahal, laki-laki yang berusia 48 tahun itu baru 10 menitan berhubungan intim dengan PSK.
Peristiwanya sendiri terjadi Minggu (22/10) lalu sekitar pukul 17.00. Saat itu, Suparno datang untuk “jajan”. Dia mem-booking seorang PSK dan mengajaknya ke kamar untuk berhubungan layaknya suami istri. ”Usai berhubungan badan, si lelaki kemudian berbaring di kamar. Tiba-tiba kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa,” jelas Kapolsek Todanan Polres Blora AKP Sutrisno kemarin.
Dari pengakuan sang PSK, saat melihat Suparno kejang-kejang, perempuan tersebut segera memanggil mucikari atau pemilik wisma yang merupakan warga Desa Sambiroro, Kecamatan Todanan, untuk datang ke kamar. ”Saat mucikari tiba, tamunya (Suparno) sudah tidak bernyawa,” ujarnya.
Suparno meninggal dunia dalam kondisi tergeletak dengan posisi telentang di tempat tidur. Pria itu sudah mengenakan celana pendek, namun belum sempat memakai baju. Petugas yang datang ke TKP langsung melakukan pemeriksaan saksi dan mengumpulkan barang bukti. ”Dari visum sementara, tidak ditemukan adanya penganiayaan di tubuhnya. Kematian pria itu disebabkan overdosis obat kuat yang efeknya langsung menyerang jantung,” tambahnya.
Usai dilakukan pemeriksaan dan identifikasi dari kepolisian dan tim dokter, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
Sebelumnya, pada Rabu, 09 Agustus lalu, Suyitno, 56, warga Ngawen, Blora, juga ditemukan tewas di lokalisasi Yangjrong di Desa Sambiroto, Kunduran. Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Kunduran, disimpulkan kematian lelaki tersebut karena mempunyai penyakit penyempitan saluran kencing. Suyitno sudah tiga kali melakukan operasi. (sub/lil)
Warga Kecamatan Japah, Blora, ini diduga meninggal dunia karena terlalu banyak mengonsumsi obat kuat. Padahal, laki-laki yang berusia 48 tahun itu baru 10 menitan berhubungan intim dengan PSK.
Peristiwanya sendiri terjadi Minggu (22/10) lalu sekitar pukul 17.00. Saat itu, Suparno datang untuk “jajan”. Dia mem-booking seorang PSK dan mengajaknya ke kamar untuk berhubungan layaknya suami istri. ”Usai berhubungan badan, si lelaki kemudian berbaring di kamar. Tiba-tiba kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa,” jelas Kapolsek Todanan Polres Blora AKP Sutrisno kemarin.
Dari pengakuan sang PSK, saat melihat Suparno kejang-kejang, perempuan tersebut segera memanggil mucikari atau pemilik wisma yang merupakan warga Desa Sambiroro, Kecamatan Todanan, untuk datang ke kamar. ”Saat mucikari tiba, tamunya (Suparno) sudah tidak bernyawa,” ujarnya.
Suparno meninggal dunia dalam kondisi tergeletak dengan posisi telentang di tempat tidur. Pria itu sudah mengenakan celana pendek, namun belum sempat memakai baju. Petugas yang datang ke TKP langsung melakukan pemeriksaan saksi dan mengumpulkan barang bukti. ”Dari visum sementara, tidak ditemukan adanya penganiayaan di tubuhnya. Kematian pria itu disebabkan overdosis obat kuat yang efeknya langsung menyerang jantung,” tambahnya.
Usai dilakukan pemeriksaan dan identifikasi dari kepolisian dan tim dokter, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
Sebelumnya, pada Rabu, 09 Agustus lalu, Suyitno, 56, warga Ngawen, Blora, juga ditemukan tewas di lokalisasi Yangjrong di Desa Sambiroto, Kunduran. Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Kunduran, disimpulkan kematian lelaki tersebut karena mempunyai penyakit penyempitan saluran kencing. Suyitno sudah tiga kali melakukan operasi. (sub/lil)