KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Polisi dan awak media di Kabupaten Kebumen, merasakan petualangan di Green Canyon Janggala Adventure yang berada di Dusun Cidahu Batukaras Kecamatan Cijulang Kabupaten Pengandaran Jawa Barat.
Dalam kesempatan kali ini, rombongan berkesempatan menikmati wisata yang sangat menantang yakni body rafting atau menyusuri arus sungai tanpa perahu. Bukan hanya itu saja, salah satu adegan yang paling menantang yakni saat peserta loncat dari batu dan mendarat di aliran sungai yang deras. Tidak tanggung-tanggung tinggi batu loncatan mencapai delapan meter.
Kanit Regident Polres Kebumen Iptu Tejo Suwono SH menyampaikan, kegiatan ini digelar dalam rangka Press Tour Polres Kebumen yang digelar Sabtu-Minggu (28-29/10/2017).
Selama di Pangandaran, rombongan bermalam di Hotel Malabar, kawasan Pantai Pangandaran. Dan, kegiatan body rafting memang menjadi salah satu tujuan mereka dalam rangka rekreasi sekaligus olah raga yang menyenangkan dan menegangkan. "Dalam renang semua organ tubuh mulai dari kaki hingga kepala akan bergerak semua," kata Tejo.
Selain itu khusus untuk body rafting juga memerlukan konsentrasi dan filing. Jika tidak konsentrasi bisa-bisa tubuh akan terbentur dan menabrak batu sungai. Sedangkan filing digunakan untuk mengetahui mana bagian sungai dangkal dan yang dalam. Dengan demikian maka dapat mengatur posisi tubuh agar tidak kandas ke dasar sungai dangkal yang merupakan batu tajam. "Luar biasa, disaat suasana genting dan mencekam, kita tetap harus konsentrasi dan waspada," katanya.
Hal senada juga Nanang W Hartono SH wartawan dari Koranbernas.id mengaku sangat terkesan dengan kegiatan body rafting yang dilaksanakan oleh Polres Kebumen. Selain merupakan kali pertama, baginya kegiatan body rafting juga menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan. Pasalnya baru kali ini pihaknya berani menyusuri sungai tanpa menggunakan perahu. “Betul-betul luar biasa. Saya tidak menyangka berani melakukan kegiatan seperti ini,” paparnya.
Meski menggunakan pengaman dan dipastikan keselamatannya, namun tanpa nyali besar body rafting bukanlah kegiatan yang mudah. Para peserta harus merasakan dahsyatnya terombang-ambing oleh derasnya arus sungai Cijulang. Bukan hanya itu saja, dalam kegiataan tersebut, keberanian dan kebersamaan juga harus tercipta dengan baik, sebab setiap peserta harus saling bantu-membantu antar sesama. “Tenang dan rileks, jangan sampai panik. Kita tidak mungkin tenggelam sebab menggunakan pelampung,” jelas, Fuad Hasyim SE Redaktur Harian Pagi Kebumen Ekspres, saat menenangkan peserta yang tampak panik.
Usai body rafting dan membersihkan diri, peserta kembali ke Kabupaten berselogan Beriman ini. Rombongan berhenti sesaat di pusat oleh Pangendaran yakni toko Owen yang berlokasi sekitar 3 kilometer dari bundaran Pangandaran. (mam)
Dalam kesempatan kali ini, rombongan berkesempatan menikmati wisata yang sangat menantang yakni body rafting atau menyusuri arus sungai tanpa perahu. Bukan hanya itu saja, salah satu adegan yang paling menantang yakni saat peserta loncat dari batu dan mendarat di aliran sungai yang deras. Tidak tanggung-tanggung tinggi batu loncatan mencapai delapan meter.
Kanit Regident Polres Kebumen Iptu Tejo Suwono SH menyampaikan, kegiatan ini digelar dalam rangka Press Tour Polres Kebumen yang digelar Sabtu-Minggu (28-29/10/2017).
Selama di Pangandaran, rombongan bermalam di Hotel Malabar, kawasan Pantai Pangandaran. Dan, kegiatan body rafting memang menjadi salah satu tujuan mereka dalam rangka rekreasi sekaligus olah raga yang menyenangkan dan menegangkan. "Dalam renang semua organ tubuh mulai dari kaki hingga kepala akan bergerak semua," kata Tejo.
Selain itu khusus untuk body rafting juga memerlukan konsentrasi dan filing. Jika tidak konsentrasi bisa-bisa tubuh akan terbentur dan menabrak batu sungai. Sedangkan filing digunakan untuk mengetahui mana bagian sungai dangkal dan yang dalam. Dengan demikian maka dapat mengatur posisi tubuh agar tidak kandas ke dasar sungai dangkal yang merupakan batu tajam. "Luar biasa, disaat suasana genting dan mencekam, kita tetap harus konsentrasi dan waspada," katanya.
Hal senada juga Nanang W Hartono SH wartawan dari Koranbernas.id mengaku sangat terkesan dengan kegiatan body rafting yang dilaksanakan oleh Polres Kebumen. Selain merupakan kali pertama, baginya kegiatan body rafting juga menjadi pengalaman yang tidak akan terlupakan. Pasalnya baru kali ini pihaknya berani menyusuri sungai tanpa menggunakan perahu. “Betul-betul luar biasa. Saya tidak menyangka berani melakukan kegiatan seperti ini,” paparnya.
Meski menggunakan pengaman dan dipastikan keselamatannya, namun tanpa nyali besar body rafting bukanlah kegiatan yang mudah. Para peserta harus merasakan dahsyatnya terombang-ambing oleh derasnya arus sungai Cijulang. Bukan hanya itu saja, dalam kegiataan tersebut, keberanian dan kebersamaan juga harus tercipta dengan baik, sebab setiap peserta harus saling bantu-membantu antar sesama. “Tenang dan rileks, jangan sampai panik. Kita tidak mungkin tenggelam sebab menggunakan pelampung,” jelas, Fuad Hasyim SE Redaktur Harian Pagi Kebumen Ekspres, saat menenangkan peserta yang tampak panik.
Usai body rafting dan membersihkan diri, peserta kembali ke Kabupaten berselogan Beriman ini. Rombongan berhenti sesaat di pusat oleh Pangendaran yakni toko Owen yang berlokasi sekitar 3 kilometer dari bundaran Pangandaran. (mam)