sudarno ahmad/ekspres |
Karena itulah dalam seminar bertema "Solusi Bijak Pengelolaan Gadget Masuk Rumah", Rofiah mengingatkan para orang tua agar bisa memenej penggunaan gadget oleh anak-anaknya.
"Bermula dari perkenalan secara online, remaja bisa terjerumus pergaulan bebas tanpa kontrol orang tua. Hal ini menjadikannya rentan terkena penyakit seperti sipilis," ujar Rofiah, dalam paparannya.
Lebih lanjut, Rofiah, yang merupakan pemilik Lembaga Psikologi Terapan Air Vision Pejagoan, mengajak para orang tua agar lebih peka terhadap perkembangan anak-anaknya. "Perlu dimenej penggunaan gadget dengan kebersamaan keluarga tanpa gadget, misalnya dengan makan bersama," jelasnya.
Menanggapi apa yang disampaikan Rofiah, wakil ketua TP PKK Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen, Yuniati, yang hadir dalam seminar tersebut, memandang perlu untuk mensosialisasikan lebih luas lagi masalah gadget dan dampaknya terhadap pergaulan remaja.
"Acara-acara seperti ini tampaknya perlu diselenggarakan di sekolah-sekolah, agar remaja kita lebih cerdas menggunakan gadget," katanya.
Sementara terkait kasus adanya remaja putri yang terjangkit sipilis merupakan sinyal bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kehidupan remaja dan keluarga.
"Tidak bosan-bosannya saya berharap agar Ibu Bupati selaku Ketua TP PKK lebih terbuka dengan informasi. Kesan saya jika ada informasi kondisi negatif yang perlu menjadi perhatian malah cenderung dinafikan," ungkapnya.
Seharusnya, menurut Yuniati, jika ada informasi seperti itu segera cek ke lapangan untuk kemudian dikoordinasikan dengan pihak terkait penanganannya.
Seminar yang dihadiri sekitar 150 peserta itu merupakan agenda rutin mingguan Takmir Masjid Baiturrahman, RS PKU Muhammadiyah Sruweng yang diselenggarakan pada pukul 06.00-07.30 WIB.
"Biasanya yang hadir cukup banyak. Hari ini karena hujan pesertanya berkurang. Kalau minggu pertama nara sumbernya dari PP Muhammadiyah, lalu minggu kedua dari PW Muhammadiyah Jateng," ujar Sekretaris Takmir Masjid Baiturrahman, Azis Kainanto.(ori)